Membaca bukan hanya sekedar menambah pengetahuan. Layaknya memberi zat gizi pada tubuh, membaca juga lebih kepada memberi nutrisi pada otak. Menakjubkan bukan?
Melansir dari The Healthy, terbukti membaca adalah cara sederhana untuk mempertajam kemampuan otak. Maryanne Wolf, penulis buku Dyslexia, Fluency, and the Brain, mengatakan, "Biasanya, ketika kamu membaca akan memiliki lebih banyak waktu untuk berpikir."
Maryanne juga mengatakan bahwa membaca juga menjadikan seseorang memiliki tombol jeda yang unik untuk berbagai pemahaman dan wawasan. Sebuah penelitian kecil di Emory University menemukan bahwa manfaat membaca akan terus bertahan selama 5 hari setelah kamu selesai membaca.
Membaca juga memberikan energi pada bagian otak yang bertanggung jawab atas aktivitas motorik, sulkus pusat (lipatan ke dalam atau depresi yang ditemukan di seluruh permukaan otak).
Membaca juga dapat memperbaiki disleksia. Disleksia atau yang disebut kecacatan membaca merupakan gangguan belajar yang melibatkan kesulitan membaca karena masalah mengidentifikasi suara dan bagaimana mereka berhubungan dengan huruf serta kata (decoding). Kondisi ini mempengaruhi otak yang memproses bahasa.
Hasil penelitian para ilmuwan di Carnegie Mellon University menunjukkan seratus jam dalam kelas perbaikan membaca secara signifikan meningkatkan kualitas otak anak penderita disleksia. Otak anak-anak tersebut mulai membaik dalam hal membaca dengan cara seperti itu.
Kemampuan untuk membaca dengan seksama merupakan kegiatan yang harus dipelihara.