Ini Penyebab Seseorang Ingin Bunuh Diri

- Selasa, 10 September 2019 | 08:58 WIB
Ilustrasi. (Unsplash/Eva Blue)
Ilustrasi. (Unsplash/Eva Blue)

Bunuh diri dapat memengaruhi siapa saja. Namun, ada beberapa karakteristik  dan kondisi yang meningkatkan risiko bunuh diri.

Banyak orang yang mencoba bunuh diri menunjukkan bahwa mereka tidak ingin mati tapi lebih sering ingin mengakhiri rasa sakitnya, baik dari sego emosional atau fisik. 

Dilansir dari National Alliance on Mental Illness, satu dari lima orang berjuang dengan kesehatan mentalnya. Itu berarti, saat kamu memasuki ruangan berisi lima orang termasuk kamu, salah satu di antaranya mengalami gangguan mental. Lantas, apa alasan orang ingin bunuh diri?

Dilansir dari Healthline, penyebab bunuh diri adalah biopsikososial (gabungan aspek biologis, psikologis dan sosial), lingkungan dan sosiokultural (gabungan aspek sosial dan kultural). 

Beberapa gejala bunuh diri yang harus diperhatikan pada individu seperti: kesedihan, kecemasan, perubahan suasana perasaan, keresahan (kebingungan), cepat marah, penurunan minat terhadap aktivitas sehari-hari seperti kebersihan, penampilan, makan, sulit tidur, sulit untuk mengambil keputusan, perilaku menyakiti diri sendiri seperti tidak mau makan, melukai diri dan mengisolasi diri.

Selain kondisi mental di atas, faktor lain yang bisa memicu seseorang bunuh diri adalah:

  1. Pernah mengalami pelecehan seksual.
  2. Faktor sosial dan ekonomi, seperti: kehilangan pekerjaan atau memiliki hutang.
  3. Memiliki orientasi seksual tertentu seperti gay, lesbian, atau transgender.
  4. Tahanan penjara atau seseorang yang baru bebas dari penjara juga bisa memiliki keinginan untuk bunuh diri.
  5. Menjadi korban bullying.

Kamu bisa mengamati tanda seseorang ingin bunuh diri karena tidak mampu menghadapi permasalahannya, dan bisa jadi orang itu sedang membutuhkan pertolongan. Ada beberapa tanda seseorang yang ingin bunuh diri:

  • Selalu berbicara putus asa atau menyerah.
  • Selalu membicarakan tentang kematian.
  • Melakukan tindakan yang mengantar pada kematian, seperti menyetir ugal-ugalan, melakukan olahraga ekstrem tanpa berhati-hati, atau mengonsumsi dosis obat berlebihan.
  • Kehilangan minat pada hal yang ia sukai.
  • Berbicara atau mem-posting sesuatu dengan kata-kata galau masalah hidup, seperti tidak ada harapan dan merasa tidak berharga.
  • Mengatakan sesuatu yang menyalahkan dirinya seperti “ini semua tidak akan terjadi jika aku tidak ada di sini” atau anggapan “mereka akan lebih baik tanpa diriku”.
  • Perubahan suasana hati yang drastis, dari sedih bisa tiba-tiba merasa bahagia.
  • Berbicara tentang kematian dan bunuh diri.
  • Mengucapkan selamat tinggal pada seseorang, padahal ia tak ada rencana pergi ke mana-mana.
  • Depresi berat yang membuatnya memiliki gangguan tidur.

Bunuh diri dapat dicegah. Semua anggota masyarakat dapat melakukan tindakan yang akan menyelamatkan kehidupan seseorang yang ingin bunuh diri. Sangat dibutuhkan kerjasama yang erat antara individu, keluarga, masyarakat, profesi dan pemerintah untuk bersama mengatasi masalah ini. 

Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Administrator

Terkini

Ada dari Sumatra, Ini 3 Smart City di Indonesia

Minggu, 28 April 2024 | 11:35 WIB

Kemnaker Luncurkan Program K3 Nasional 2024-2029

Kamis, 25 April 2024 | 21:56 WIB
X