Verbal Filler Jadi Kendala saat Bicara di Depan Umum, Bagaimana Penjelasannya?

- Kamis, 9 Juli 2020 | 15:20 WIB
Ilustrasi. (freepik)
Ilustrasi. (freepik)

Apakah kamu pernah mendengar istilah verbal filler? Jika kamu tak merasa asing dengan istilah tersebut artinya kamu sedang belajar atau telah menguasai cara presentasi dengan baik. Sebab, verbal filler sangat berkaitan erat dengan teknik berbicara di depan umum atau public speaking.

Verbal filler adalah kata atau bunyi yang tidak memiliki makna, namun sangat sering diucapkan secara tidak sadar oleh pembicara. Contoh verbal filler yang paling sering diucapkan adalah munculnya bunyi ‘hmm’ atau ‘eng’.

Bahkan, kata ‘anu’, ‘seperti’, dan ‘jadi’ juga dapat dikategorikan sebagai verbal filler jika kata-kata tersebut diposisikan sebagai perantara untuk melanjutkan kalimat berikutnya.

Verbal filler dapat terjadi ketika kamu ingin mengucapkan sesuatu, namun kamu belum siap dengan kalimat selanjutnya. Sehingga saat kamu berpikir, kamu malah mengucapkan kata atau bunyi seperti itu.

Semakin banyak verbal filler yang kamu ucapkan dalam presentasi, maka kemampuan berbicaramu dianggap semakin buruk. Hal itu dikarenakan ucapan-ucapan tersebut cukup mengganggu para pendengar.

Maka dari itu, tak ada salahnya agar kamu selalu berlatih meningkatkan kemampuan public speakingmu dengan cara menghilangkan verbal filler yang biasa terucap secara perlahan-lahan agar nantinya materi yang kamu sampaikan dapat diterima dengan baik oleh para pendengarmu.

-
Ilustrasi. (freepik)

Ini Penyebabnya

Ketika seseorang berbicara di depan umum, tentu ia memiliki tujuan untuk menyampaikan pesan kepada para pendengar dengan makna yang sama dengan apa yang ia pikirkan.

Untuk itu, cara menyampaikannya pun diharapkan dapat bersifat efektif dan efisien. Namun, jika terlalu banyak verbal filler yang keluar dari mulut, maka presentasi yang orang tersebut lakukan akan menjadi tidak maksimal.

Verbal filler sendiri merupakan sebuah bunyi atau bahkan kata yang terkadang tidak mempunyai arti tetapi sering diucapkan oleh seseorang secara tidak sadar. Contohnya seperti bunyi ‘hmm’, ‘anu’, ‘um’ atau ‘eng’.

Umumnya, penyebab munculnya verbal filler dikarenakan perilaku sejak kecil yang mengharuskan seseorang untuk dapat merespon sesuatu dengan sangat cepat, terutama ketika menanggapi pertanyaan atau pernyataan orang yang lebih tua seperti orang tua dan guru.

Saat otak tak mampu merespon dengan cepat menggunakan tanggapan atau kalimat yang masuk akal, maka muncullah verbal filler sebagai efek samping dari ketidakmampuan diri untuk merespon seseorang.

Inilah kemampuan seseorang terbiasa merespon suatu hal dengan verbal filler sebelum ia menemukan jawaban atau tanggapan yang tepat untuk disampaikan kepada orang lain.


Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Administrator

Tags

Terkini

3 Ayat Alkitab Tentang Masa Depan

Selasa, 16 April 2024 | 17:00 WIB
X