LDR (Long Distance Relationship) pasti sudah tidak asing lagi di telinga kita, khususnya bagi anak muda jaman sekarang. LDR merupakan situasi dimana kamu dan pasangan terpaut jarak yang jauh dalam menjalani hubungan.
Pejuang LDR biasanya terpisah jarak dan waktu. Mereka hanya bisa berkomunikasi melalui telepon, facetime, dan lain sebagainya.
Tak mudah untuk menjalani hubungan LDR. Selain jarang bertemu, pejuang LDR juga harus bisa saling memahami, mengerti dan memiliki tingkat kepercayaan yang lebih ke pasangannya.
Baca juga: Anak Muda Jadi Penentu Nasib Bumi, Save The Children Gelar Kampanye: Sekarang Saatnya!
Nah, sebuah penelitian yang dilakukan verywellmind menyebut bahwa LDR sangat berdampak terhadap mental seseorang.
Memang tak semua orang mengalaminya, namun LDR cenderung memberikan dampak negatif terhadap mental. Hal itu karena jarak yang jauh dari pasangan membuat manusia tidak cukup banyak memproduksi hormon dopamin dan hormon serotonin yang merupakan hormon bahagia.
Bahkan, dalam penelitian itu juga menunjukkan bahwa LDR bisa membuat seseorang depresi berat. Kurangnya tingkat dopamin karena LDR bisa mempengaruhi fungsi neurokognitif manusia dan terkait dengan gangguan depresi berat.
Baca juga: Aldrian Risjad Tuangkan Penyesalan Masa Muda Lewat Lagu Terbaru “Bukan Puncak Dunia”
Tak hanya itu, dalam beberapa kasus, dampak panjang dari LDR juga bisa
mempengaruhi kesehatan usus manusia.
Tapi jangan khawatir, ada juga lho beberapa pejuang LDR yang berhasil dan berakhir bahagia. Jadi, semua itu tergantung kamu dan pasangan dalam menjalaninya.
Artikel Menarik Lainnya:
