Ritual Manten Tebu, Tradisi Unik Tandai Buka Giling Pabrik Gula Modjopanggung Tulungagung

- Rabu, 7 Juni 2023 | 15:31 WIB
Tradisi Manten Tebu di Tulungagung. (Z Creators/Firmanto Imansyah)
Tradisi Manten Tebu di Tulungagung. (Z Creators/Firmanto Imansyah)

Membuka pelaksanaan giling tebu tahun ini, Pabrik Gula Modjopanggung Tulungagung menggelar Ritual Manten Tebu.

Ritual yang sudah dilaksanakan sejak jaman penjajahan ini terus digelar dan menjadi warisan leluhur, sebagai tanda dimulainya musim giling tebu setiap tahun.

Tradisi ini diwujudkan dengan kehadiran boneka mirip sepasang pengantin dengan pakaian khas jawa.

Untuk membuat boneka pasangan pengantin ini sendiri diperlukan ritual khusus. Hal ini disampaikan oleh Sekretaris Serikat Pekerja PG Modjopanggoong Tulungagung, Abdul Basit.

Abdul Basit mengatakan,  proses pembuatan boneka tersebut, dilakukan dengan ritual khusus yang sudah diterapkan secara turun-temurun. 

Yakni pembuat boneka harus menjalani puasa selama empat hari sebelum membuat boneka, kemudian selama penyelesaian boneka, yang bersangkutan dilarang tidur sampai pembuatan bonekanya selesai.

 "Memang untuk membuat boneka ini ada ritual khusus yang harus dilakukan. Seperti puasa dan tidak tidur ketika merangkai boneka. Dan proses ini sudah menjadi ritual turun-temurun," ujarnya.

Setelah boneka pasangan pengantin ini selesai dibuat, kemudian boneka itu diarak dari Dusun Boneng menuju ke PG Modjpanggong.

-
Tradisi Manten Tebu di Tulungagung. (Z Creators/Firmanto Imansyah)

Arak-arakan ini dilengkapi dengan kembar mayang dan sesaji layangnya pernikahan manusia dengan adat jawa, selain itu dalam arak-arakan ini juga dimeriahkan dengan puluhan tebu yang sudah dihias dan diiringi dengan musik gamelan, tarian jaranan dan barongan.

"Memasuki pabrik, Kepala Tebang Angkut akan menyerahkan manten tebu ke serikat pekerja. Setelah itu diarak di dalam pabrik, diserahkan ke manager keuangan dan ke general manager," terangnya.

Usai diarak, kemudian boneka ini dibawa ke lokasi pengolahan dan diletakkan di rolli menuju ke penggilingan, bersama dengan kembar mayang, sesajian dan tebu yang telah dihias.

"Selama boneka berjalan ke mesin penggiling, akan diiringi tarian jaranan. Dan setalah itu, akan dilanjutkan dengan resepsi," tuturnya.

Tradisi ini mengandung nilai filosofis, sebagai wujud kekeluargaan serta semangat  pekerja agar produksi gula semakin baik dari tahun sebelumnya.

"Harapan kami sebagai pekerja, tahun ini giling bisa maksimal. Sehingga pabrik bisa untung dan dapat mensejahterakan pekerja serta masyarakat sekitar," pungkasnya.

Halaman:

Editor: Z Creators

Tags

Terkini

Kemnaker Luncurkan Program K3 Nasional 2024-2029

Kamis, 25 April 2024 | 21:56 WIB

3 Ayat Alkitab Tentang Masa Depan

Selasa, 16 April 2024 | 17:00 WIB
X