Berbicara soal kreativitas memang tidak akan ada habisnya, hampir seluruh individu pasti mempunyai kreativitas yang tinggi untuk berkarya.
Seperti halnya Riyanto warga Lingkungan Bacang, Kelurahan Wates, Kecamatan Magersari, Kota Mojokerto menyulap limbah boks tempat buah jadi pesawat remote (RC) control aeromodelling yang mempunyai daya jual tinggi.
Limbah boks tersebut ditangan Riyanto mampu menjadi pesawat remote control (RC) aeromodelling yang banyak digandrungi oleh masyarakat.
Riyanto menjelaskan, dulunya ia adalah seorang konveksi pakaian dan sablon yang kebetulan juga hobinya bermain mobil remote control (RC) yang kemudian berkembang atau berevolusi karena pandemi Covid-19 pada tahun lalu.
"Pesawat remote control Aeromodelling yang saya buat ini berbahan sejenis styrofom atau expanded polystyrene product (EPS), meskipun demikian tapi kuat dan padat bahannya," ucap Riyanto, Jumat (9/6/2023).
Riyanto menjelaskan alasan memikih bahan EPS foam karena bahan yang tepat untuk miniatur pesawat RC aeromodelling. Selain memiliki karakter yang paten, sekaligus memiliki berat yang relatif lebih ringan. Sehingga, bobot total satu pesawat utuh tidak terlalu berlebihan sehingga dengan mudah mengudara.
"Memang ada yang beratnya sampai lebih dari 2 kg, tapi itu butuh torsi mesin yang besar juga, namun standar beratnya minimal 800-900 gram," ujarnya.
Menurutnya, untuk mendapatkan bahan sendiri sangat lah mudah, ia biasanya membeli dari pedagang buah. Per satu boks ukuran sekitar 80 cm, dengan harga Rp5 ribu smpai Rp10 ribu.
"Biasanya ini buat mengemas buah anggur. Saya beli bekasnya di pedagang buah atau ada agennya. Jadi ini sekaligus memanfaatkan limbah bekas," katanya.
Riyanto mengatakan, ia mulai terjun ke dunia remote control (RC) sebenarnya sudah lama, dari hobi mobil remote control terus sekitar tahun 2018 ia mulai menyukai pesawat remote control aeromodelling.
"Pada awalnya karena tertarik uniknya itu, terus coba mengenal dengan gaung ke Komunitas Aeromodelling Mojokerto. Kemudian saya mencoba bikin (miniatur pesawat) sendiri," ungkapnya.
Pada tahun 2020 ia mampu memproduksi pesawat sendiri (handmade), hal itu tidak lepas dari hobi yang sebelumnya ia geluti yang akhirnya mampu membuahkan hasil. Pesawat yang ia buat kebanyakan custom sendiri atau buat sendiri dari pada beli jadi dari pabrik.
"Kalau buatan pabrikan agak sulit diaplikasikan dengan komponen lain. Untuk body pesawat kita buat sendiri, kemudian di kolaborasi dengan komponen - komponen mesin yang dibeli dari online," terangnya.
Sejauh ini ia sudah mampu memproduksi sekitar 100 unit pesawat RC aeromodelling yang mayoritas buatannya adalah miniatur pesawat trainer atau kelas pemula seperti pesawat cessna, piper cub, ataupun glider.
