Caesar Archangels Hendrik Meo Tnunay alias Nono, bocah jenius asal Kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT) tak henti-hentinya mendapatkan apresiasi usai memenangkan kejuaraan lomba matematika Dunia "Abacus Brain Gym.”
Nono sukses mengharumkan nama bangsa Indonesia setelah mengalahkan 7. 000 peserta dari berbagai dunia pada Desember 2022.
Saat ini, Nono pun terpilih sebagai salah satu siswa jenius yang bakal mewakili Indonesia dalam kejuaraan Asian Science and Mathematics Olympiad for Primary and Secondary Schools (ASMOPSS) yang akan diadakan di Kabupaten Dairi, Sumatera Utara, pada November 2023.
ASMOPSS merupakan Olimpiade Internasional antar negara-negara kawasan Asia dibidang pendidikan terutama sains dan matematika, yang diprakarsai oleh Profesor Yohanes Surya, Pendiri Surya Institute.
Baca juga: Banjir Hadiah, Segini Nominal Beasiswa yang Diterima Nono Bocah NTT Juara Matematika Dunia
Dilatih Sang Idola
Sebelum bertanding, Nono dan beberapa siswa jenius dari berbagai provinsi di Indonesia bakal mendapat pelatihan khusus dari para pelatih handal, seperti Profesor Yohanes Surya, Profesor Mochin, Chotim (Spesialis olimpiade metematika) dan Michael Agung Nugroho (Peraih emas berbagai Olimpiade Matematika Nasional dan Internasional).
Baca juga: Bak Pahlawan! Pagar Betis 1 Km Sambut Kedatangan Nono Bocah Jenius NTT di Kampung Halaman
Kegiatan pelatihan ini diberikan kepada para wakil Indonesia dibawah naungan Young Genius Program (YGP).
"Nantinya akan dijaring lagi beberapa siswa dari berbagai provinsi untuk melengkapi tim yang ada karena akan dipersiapkan 4 tim untuk ASMOPSS ini, dan akan dilatih khusus selama 10 bulan di Institut Teknologi Del, Toba, Sumatera Utara." Kata Emi, anggota Tim YGP menjelaskan.
Sementara itu, ibunda Nono yakin anaknya dapat menyesuaikan diri dengan teman-temannya yang sudah kelas 4 dan 5 SD, meskipun ia yang paling muda di antara mereka.
"Saat ini sudah ada 6 siswa terpilih dari berbagai provinsi yaitu dari Sulawesi Utara ada 2 siswa (SD kelas 4 dan 5), Sumatera Utara ada 2 siswa (SD Kelas 4 dan 5) dan dari Nusa Tenggara Timur ada 1 siswa yaitu Nono (Kelas 2 SD) tetapi sudah akselerasi ke kelas 4 SD,” ungkap sang ibunda, Nuryati Seran.
Perempuan hebat yang selalu mendukung Nono itu juga bersyukur sebab anaknya bakal dilatih oleh sang idola, Profesor Yohanes Surya.
Ia mengungkap selama ini Nono sangat ingin belajar langsung dari Profesor Yohanes Surya, sehingga ia berharap ini dapat menjadi pemicu semangat bagi Nono untuk terus berprestasi.