Keterbatasan fisik enggak membuat Asdilita Okta Gumaningrum berdiam diri dan menyerah dengan keadaan. Ia justru membuktikan bisa berguna dengan menjadi seorang guru di MTS Negeri 01 Andalan, Pekanbaru, Riau.
Lita sapaan akrabnya adalah difabel dengan kaki kiri lebih pendek dari kaki kanan. Untuk menobang tubuhnya agar seimbang saat berjalan, ia menggunakan kaki palsu yang terbuat dari kayu dan besi.
Lita berasal dari Lampung yang merantau ke Riau pada 2015 untuk menempuh pendidikan di Universitas Riau. Usai lulus kuliah pada 2019, ia mendaftar seleksi Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) melalui jalur disabilitas.
Hasilnya, ia dinyatakan lulus dan menjadi salah satu guru di MTs 01 Andalan, Pekanbaru dengan mengajar Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) dan Bahasa Indonesia. Bagi Lita, keterbatasan bukan penghalang untuk mengejar cita-cita dan mimpinya menjadi seorang guru.
"Mulai tahun 2020 saya mengajar di MTs 01 Andalan, alhamdulillah ini menjadi cita-cita yang dikabulkan oleh Allah SWT. Memang fisik membatasi gerak kita, tetapi enggak membatasi mimpi, kehidupan dan cita-cita saya. Apalagi saya biasa terdidik tanpa bergantung pada orang lain. Intinya, ada niat pasti kita bisa," ujar Asdilita kepada Tim IDZ Creators.
Setiap hari, Lita berangkat dari rumah yang berjarak 12 km menuju sekolah dengan sepeda motor. Beruntung, ia mendapatkan lingkungan sekolah yang mendukung dan memberikannya semangat untuk bisa melaksanakan tugas dengan baik.
Saat ini Lita sudah dua tahun mengajar di MTs 01 Andalan, Pekanbaru. Ia salah satu guru favorit para murid karena sikapnya yang lebih keibuan. Lita membuktikan jika yang terbatas saja bisa maju, seharusnya yang memiliki fisik sempurna bisa jauh lebih baik.
Bikin cerita serumu dan dapatkan berbagai reward menarik! Let’s join IDZ Creators dengan klik di sini.
