Bukan OnlyFans! Pemuda Ini Bikin Platform untuk 'Traktir' Kreator, Modalnya cuma 80 Ribu

- Minggu, 3 April 2022 | 15:30 WIB
Miftah, pemuda Banten yang ciptain platform keren (Dea Audia Santi/IDZ Creators)
Miftah, pemuda Banten yang ciptain platform keren (Dea Audia Santi/IDZ Creators)

Belakangan ini situs OnlyFans mendadak ramai dibicarakan setelah tertangkapnya Dea ‘OnlyFans’, seorang content creator 18+ di situs tersebut. Awalnya, OnlyFans dibuat oleh developer biar para content creator bisa membuat konten khusus sesuai dengan permintaan penggemar. Setelah itu, penggemar biasanya membayar sejumlah uang pada content creator sebagai ‘bayaran’ untuk konten ekslusif yang mereka buat.

Sayangnya, sekarang OnlyFans banyak disalahgunakan oleh content creator untuk membagikan konten berbau mesum. Karena hal ini, situs OnlyFans enggak bisa diakses di Indonesia karena banyaknya konten sensitif di sana.

Di Indonesia, ternyata ada lho kreator muda yang menciptakan platform digital serupa OnlyFans namun versi ‘sopan’. Platform bernama Trakteer tersebut diciptakan oleh website developer asal Banten, Miftah Mizwar dan dua rekannnya.

-
Miftah bersama tim Trakteer (Dea Audia Santi/IDZ Creators)

Trakteer dibuat agar penggemar bisa ‘mentraktir’ para pembuat konten secara finansial. Para penggemar bisa menikmati karya sang content creator idola secara eksklusif di platform ini. Secara konsep, Trakteer memang mirip dengan OnlyFans.

Miftah yang memang sejak kecil gemar mengotak-atik komputer mengaku bahwa Trakteer bukan platform pertama yang ia kembangkan. Saat kuliah, ia sempat membuat beberapa produk seperti mobile game sampai aplikasi website.

-
Miftah di acara NextDev (Dea Audia Santi/IDZ Creators)

Titik baliknya dalam menciptakan platform ini adalah ketika ia melihat kegemaran salah satu co-founder Trakteer dalam membaca komik di platform lokal saat itu. Idenya muncul saat content creator favoritnya berhenti berkarya karena masalah finansial.

Di platform tersebut, komikus hanya sekedar membagikan karya karena hobi saja. Mereka enggak mendapatkan bantuan finansial dari penggemar maupun pengembang platform. Padahal pengikut komikus di platform tersebut sudah lebih dari 100.000 akun!

Miftah berfikir, jika satu penggemar bisa membantu finansial kreator sebesar Rp10 ribu saja setiap bulannya, hal tersebut tentu bisa sangat membantu kreator secara finansial dan tentunya membuat kreator lebih semangat lagi dalam membuat karya.

-
Miftah dalam event Google for Startup Virtual (Dea Audia Santi/IDZ Creators)

Dari situlah Miftah mulai mencoba membuat MVP dari website Trakteer. Saat itu, komikus idola dari co-founder Trakteer menjadi kreator pertama yang bergabung di sana. Luar biasa, kreator tersebut sukses mengantongi jutaan Rupiah dari penggemarnya kurang dari 24 jam saja!

Sampai sekarang, Trakteer terus dikembangkan agar para kreator bisa lebih tumbuh dan berkembang. Mereka enggak hanya membagikan karyanya sebagai hobi, tetapi bisa menghasilkan cuan dari hobinya juga.

Miftah mengaku, mengembangkan startup benar-benar menantang. Orang-orang di sana biasanya melakukan sesuatu yang sifatnya eksperimental, jadi betul-betul harus divalidasi. Akhirnya hal tersebut membuat Miftah harus cepat beradaptasi biar startup tersebut cepat berkembang dan tentunya semakin besar.

-
Founder dan mentor Trakteer (Dea Audia Santi/IDZ Creators)

Trakteer dibuat Miftah dengan modal awal sebesar Rp80 ribu untuk biaya pembelian domain web. Untuk servernya sendiri, Miftah mendapatkannya secara gratis dari salah satu temannya. Salah satu kunci agar startup bisa berkembang dengan cepat adalah networking yang bagus. Miftah mengaku menerima banyak masukan dari kreator besar yang bergabung dengan platform-nya.

Selain itu, karena networking juga Miftah menerima banyak bantuan dari investor, salah satunya dari komisaris Bukalapak, yaitu Ahmad Zaky. Ia yang terkesan dengan pertumbuhan Trakteer akhirnya tertarik untuk mengucurkan dana untuk pengembangan platform tersebut.

Saat ini Trakteer memiliki 6 orang karyawan tetap dan 4 orang pegawai lepas sejak dibuat pertama kali pada tahun 2019. Meskipun begitu, Miftah dan tim Trakteer terus belajar dan tentunya mengembangkan networking mereka agar Trakteer terus berkembang dan bisa sukses menjadi startup unicorn di Indonesia.

Halaman:

Editor: Administrator

Tags

Terkini

3 Ayat Alkitab Tentang Masa Depan

Selasa, 16 April 2024 | 17:00 WIB

5 Contoh Hak Siswa di Sekolah yang Kamu Harus Tau!

Kamis, 11 April 2024 | 09:10 WIB
X