Semenjak Menteri Keuangan Republik Indonesia, Sri Mulyani, membawa kabar bahwa tahun 2023 Indonesia diprediksi mengalami resesi global, para masyarakat Indonesia menjadi lebih waspada.
Resesi global adalah penurunan sektor ekonomi dalam jangka panjang yang terjadi secara global dalam suatu periode.
Jika resesi terjadi, maka negara-negara maju akan menghadapi perlambatan ekonomi dan menurunkan perdagangan saham dengan cepat.
Lantas, apa penyebab terjadinya resesi global ini? Berikut ulasannya!
Penyebab Resesi Ekonomi
Beberapa faktor penyebab resesi global ini terjadi karena beberapa hal di sektor ekonomi terguncang. Berikut ulasannya.
1. Kontraksi ekonomi
Penyebab terjadinya resesi yang utama adalah karena terguncangnya ekonomi. Guncangan ekonomi ini timbul sejak pandemi Covid-19 berlangsung.
Saat pandemi, berbagai sektor terdampak, terutama daya beli masyarakat yang diakibatkan kesulitan ekonomi.
Baca Juga: IMF Ramalkan Resesi Ekonomi Dunia, Ini Respon Pemerintah
2. Terjadinya inflasi
Pada tahun 1998, Indonesia pernah mengalami krisis moneter karena tingginya inflasi yang mencapai angka 12,76 persen. Ketika hal ini terjadi, Indonesia cukup chaos hingga menimbulkan banyak kericuhan.
Inflasi ini memberikan dampak luar biasa pada harga dari sejumlah komoditas energi dan bahan baku yang melambung naik. Ini akan menyebabkan terjadinya resesi ekonomi.
3. Deflasi berlebihan
Deflasi adalah kondisi di mana harga barang dan jasa turun dari waktu ke waktu yang akhirnya berimbas pada penurunan pembayaran upah. Jika hal ini terjadi, dan dipadu dengan kontraksi ekonomi, maka resesi global akan terjadi.
4. Suku bunga tinggi
Suku bunga yang mningkat juga dapat menjadi penyebab resesi paling utama. Tingginya suku bunga ini dipicu dari inflasi yang melambung dan mendorong Bank Sentral untuk menaikkan suku bunga. Resesi ini diperparah dengan daya beli masyarakat yang mulai menurun nantinya.
5. Perkembangan tekonologi
Faktor penyebab resesi selanjutnya adalah perkembangan tekonologi. Adanya kemunculan Artificial Intelligence (AI) akan banyak menggantikan pekerjaan yang sebelumnya dikerjakan oleh manusia.
Jika terjadi, maka hal ini akan mengakibatkan angka pengangguran meningkat dan selanjutnya akan timbul resesi ekonomi yang tak dapat dihindari.