Langkah Kementerian Perhubungan dan Direktorat Jenderal (Ditjen) Perkeretaapian untuk menjadikan Stasiun Manggarai sebagai stasiun sentral semakin nyata. Salah satunya dengan memindahkan Kereta Api Jarak Jauh (KAJJ) dari Stasiun Gambir ke Stasiun Manggarai pada 2025 mendatang. Setelah dipindahkan Stasiun Gambir akan diperbolehkan untuk menaikkan dan menurunkan penumpang.
Cerita Stasiun Gambir sudah berlangsung sejak abad ke-18. Saat itu Gubernur Jenderal Hindia Belanda J. J. Rochussen mengusulkan ke Kerajaan Belanda untuk membangun jalur kereta api dari Batavia ke Buitenzorg (sekarang Bogor). Namun jalur kereta tersebut baru terealisasi dua dekade kemudian.
Jalur kereta Jakarta-Bogor sepanjang 56 kilometer tersebut dibangun oleh Nederlandsch Indisch Spoorweg Maatschapij (NISM). Lima tahun setelah pembangunan jalur kereta api tersebut diresmikan oleh Gubernur Jenderal P. Myer pada 15 Oktober 1869. Namun penumpang baru bisa naik dan turun di Stasiun Gambir pada tahun 1871.
Bukan langsung menjadi stasiun tapi sebuah halte. Halter tersebut bernama Koningsplein yang berarti Lapangan Raja karena berada di komplek Kerajaan Belanda.
Sepuluh tahun kemudian Halte Koningsplein berhenti beroperasi karena pembangunan Stasiun Weltevreden rampung. Nama Weltevreden diubah menjadi Stasiun Gambir pada masa perang kemerdekaan.
Gambir yang berasal dari nama buah ini digunakan karena di sekeliling stasiun banyak pohon gambir. Buah gambir biasanya digunakan untuk campuran sirih.
Bikin cerita serumu dan dapatkan berbagai reward menarik! Let’s join IDZ Creators dengan klik di sini