Belakangan ini seorang perempuan disabilitas bernama Claire Freeman menjadi pembicaraan netizen lantara menjadi model dengan menggunakan kursi roda.
Perempuan cantik asal Selandia Baru ini berhasil menjadi model setelah sebelumnya lumpuh karena kecelakaan.
Kecelakaan tersebut terjadi karena ibu Claire tertidur ketika menyetir. Pasca kecelakaan, Claire pun mengalami cedera tulang belakang dan kehilangan fungsi tubuhnya.
Melansir dari Metro, kesempatan Claire untuk bertahan hidup sangat lah kecil, karena disebabkan dirinya mengalami koma selama dua minggu dan sering masuk rumah sakit selama setahun.
Walaupun dirinya berhasil bangkit dan pulih, dirinya harus menggunakan kursi roda. Ia bahkan sempat divonis hanya punya 1% kesempatan untuk bertahan hidup. Dirinya mengaku merasa hidupnya menjadi sulit pasca kecelakaan.
"Setelah kecelakaan, aku tak pernah pulang ke rumah lamaku, aku terlalu malu dan tak ingin orang-orang melihatku memakai kursi roda. Aku merasa seperti orang aneh, aku tak kenal orang lain yang punya kekurangan fisik dan aku benci karena tak bisa berjalan. Aku benci tubuhku dan akan memakai baju hitam kebesaran untuk bersembunyi," ujarnya.
Karena hal itu, Claire sempat mengalami depresi berat hingga ingin bunuh diri, bahkan dirinya telah melakukan setidaknya 6 kali percobaan bunuh diri.
Dirinya merasa tidak percaya diri, terlebih lagi ia harus menggunakan kursi roda untuk pergi ke kampus meski kampusnya tak memberi akse untuk para pengguna kursi roda.
Lalu suatu saat, Claire mulai membuat sosial media Instagram hingga mulai bertemu dengan banyak orang yang mengalami nasib yang sama dengan dirinya.
Dari sinilah Claire mulai merasa mempunyai tujuan hidup yang baru.
Pada tahun 2018, sebuah agensi model dari Italia bernama Iulia Barton menghubungi Claire. Dirinya pun diberi kesempatan untuk tampil di catwalk Milan Fashion Week. Hingga kini ia pun menekuni profesinya sebagai model.
"Aku sempat bersembunyi dari orang karena malu menggunakan kursi roda tapi kini aku bangga memanggil diriku seorang penyintas dan aku bangga. Kursi roda menjadi sebagian tubuhku. Aku tak bilang ini mudah tapi aku beruntung dan sadar banyak yang harus dilakukan untuk mengubah persepsi tentang disabilitas," tukasnya.