Generasi Milenial Melek Finansial, Ini Dampaknya bagi Negeri 

- Jumat, 31 Januari 2020 | 15:58 WIB
Ilustrasi generasi milenial (unsplash/Austin Distel)
Ilustrasi generasi milenial (unsplash/Austin Distel)

Tahun ini Indonesia mulai menghadapi fase bonus demografi dengan populasi milenial mencapai sepertiga atau 34% dari total populasi. Generasi ini menjadi sasaran pelaku industri, termasuk di sektor keuangan untuk menggarap potensi yang menggiurkan dari generasi milenial.

Bagi industri fintech, generasi milenial menyumbang persentase basis konsumen yang besar. Namun, generasi milenial dianggap tidak memiliki strategi investasi dan pengelolaan keuangan yang baik. Sebuah studi yang berjudul “Alvara Indonesia: Gen Z and Millennial Report 2019” menunjukan milenial hanya mampu mengalokasikan pengeluarannya untuk ditabung kurang dari 10%.

Sebagai salah satu pelaku industri digital lending, Kredivo melihat potensi dan dampak yang luar biasa jika milenial yang dikenal melek digital juga mampu menjadi generasi melek keuangan. General Manager Kredivo,  Lily Suriani mengungkap, apabila milenial mampu menerapkan sistem keuangan sehat, dampaknya dapat memengaruhi pertumbuhan ekonomi negara yang berkualitas.

Maka inilah 3 dampak besar bagi negara apabila milenial melek keuangan, beber Lily Suriani kepada Indozone.

Pertumbuhan Ekonomi Berkelanjutan

Milenial akan memiliki pengetahuan dan keterampilan dalam mengelola keuangan dan mudah mendapatkan akses layanan finansial, seperti kredit usaha, asuransi dan instrumen investasi lainnya. Terlebih ketika generasi ini sudah memiliki pemahaman berbagai macam instrumen investasi yang dapat menjadi nilai lebih bagi kemampuan finansial mereka sendiri, bekal pendapatan di masa depan yang dimiliki pun semakin bertambah. Hal ini membuat milenial memiliki kemandirian secara ekonomi dan harapan hidup yang  berkualitas di masa depan terutama saat di usia yang sudah tidak produktif.

Peningkatan Sumber Daya Manusia

-
Ilustrasi generasi milenial (Unsplash/Austin Distel)

Jika milenial Indonesia menjadi generasi melek keuangan, kekuatan ini juga dapat berimplikasi pada peningkatan kompetensi sumber daya manusia di Indonesia. Organisation for Economic Co-operation and Development (OECD) melihat bahwa terdapat korelasi di antara banyaknya masyarakat yang memiliki kemampuan literasi keuangan dengan skor PISA (Programme for International Student Assessment) yang ada pada negara tersebut melalui edukasi kemampuan keuangan (financial education). Kemampuan untuk melek keuangan berdampak langsung kepada peningkatan kualitas SDM, ketika individu tersebut belajar bagaimana menganalisis masalah, membuat keputusan, dan mengukur risiko dalam permasalahan ekonomi yang ada. Lambat laun kemampuan setiap individu ini dapat berdampak pada akselerasi angka Indeks Pembangunan Manusia (Human Development Index) Indonesia, khususnya pada kelompok masyarakat usia produktif.

Pengentasan Kemiskinan Negara

Tidak hanya Otoritas Jasa Keuangan, namun Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti) juga menyebutkan peningkatan literasi keuangan memiliki pengaruh yang signifikan dalam usaha pengentasan kemiskinan. Beberapa penelitian telah membuktikan bahwa di era globalisasi ini, baik peningkatan literasi keuangan, kesadaran menabung, dan akses terhadap jasa keuangan formal sangatlah diperlukan agar dapat memberikan manfaat bagi peningkatan kesejahteraan dan kondisi ekonomi, terutama bagi generasi milenial yang menjadi penggerak ekonomi bangsa.

Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Administrator

Tags

Terkini

3 Ayat Alkitab Tentang Masa Depan

Selasa, 16 April 2024 | 17:00 WIB

5 Contoh Hak Siswa di Sekolah yang Kamu Harus Tau!

Kamis, 11 April 2024 | 09:10 WIB
X