31% Jomblo di Indonesia Dapat Tekanan dari Masyarakat Dibanding Keluarga

- Rabu, 8 Desember 2021 | 15:43 WIB
Ilustrasi jomblo. (Pexels/Pixabay)
Ilustrasi jomblo. (Pexels/Pixabay)

Banyak jomblo di Indonesia yang mengaku mendapat tekanan dari masyarakat dibanding dari keluarganya sendiri. Hal ini terlihat dari hasil survei yang dilakukan oleh agen kencan di Asia, Lunch Actually.

Dalam Annual Dating Survey 2021 yang dilakukan Lunch Actually, mereka melakukan survei terhadap lebih dari 640 jomblo di Indonesia. Hasilnya, 31% mengaku mendapatkan tekanan dari masyarakat untuk segera menikah dan 29% mendapatkan tekanan tersebut dari keluarga.

Artinya, para jomblo mendapatkan lebih banyak tekanan dari masyarakat daripada keluarga mereka sendiri untuk segera menikah. Hal ini membuat para jomblo merasa terbebani, apalagi di masa pandemi yang memaksa masyarakat membatasi diri bertemu orang banyak.

CEo dan Co-Founder Lunch Actually, Violet Lim mendorong para single untuk melalui tantangan ini.

"Kami mengerti apa yang para single alami, apalagi adanya pembatasan selama satu tahun ini. Namun kami mendorong para single bahwa mereka harus melalui tantangan ini karena bertemu orang baru saat berkencan adalah langkah pertama untuk menemukan pasangan hidup," kata Violet Lim dalam keterangan yang diterima Indozone, Rabu (8/12/2021).

Berdasarkan hasil survei yang sama, 98% jomblo menginginkan hubungan yang serius. Namun 50% di antaranya tidak pernah berkencan selama pandemi.

Violet memberikan beberapa tips agar para jomblo bisa mendapatkan pasangan di masa pandemi. Salah satunya adalah mendaftar di aplikasi kencan. Namun ia juga memperingatkan agar para jomblo waspada saat berkenalan dengan seseorang yang ditemui di aplikasi kencan.

"Sebaiknya pengguna dating apps lebih barhati-hati dalam memilih partner yang ditemui, sehingga bisa menekan kemungkinan hal-hal yang tidak diinginkan bahkan merugikan," kata Violet.

BACA JUGA: Status Jomblo Bikin 3 Zodiak Ini Merasa Tersiksa, Kamukah Salah Satunya?

Sebanyak 62% jomblo berkata menggunakan aplikasi kencan hanya untuk mencari kesenangan dan tidak bermaksud mencari pasangan yang serius. Sedangkan 42% jomblo mengatakan mereka bertemu penipu di aplikasi tersebut.

Violet juga menyarankan para single untuk berkencan secara virtual, mengikuti kegiatan sosial baik secara virtual maupun offline, hingga menggunakan aplikasi kencan yang memberlakukan screening untuk setiap member agar tidak ada kasus penipuan.

 

Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Administrator

Tags

Terkini

Makna dan Kegunaan 7 Sakramen dalam Gereja Katolik

Selasa, 26 Maret 2024 | 08:15 WIB

4 Peran Kerjasama Pendidikan oleh Negara ASEAN

Kamis, 21 Maret 2024 | 18:15 WIB
X