Sosok Tjetjep Heriyana, Pembalap Legenda yang Dapat Tiket MotoGP Gratis dari Ridwan Kamil

- Jumat, 18 Maret 2022 | 13:01 WIB
Tjetjep Heriyana. (Dok. Pemprov Jabar/Istimewa)
Tjetjep Heriyana. (Dok. Pemprov Jabar/Istimewa)

Pembalap legenda asal Jawa Barat, Tjetjep Heriyana mendapat tiket gratis untuk MotoGP di Mandalika dari Gubernur Ridwan Kamil. Pemberian tiket tersebut merupakan bentuka apresiasi terhadap Tjetjep Heriyana yang sudah pernah mengharumkan nama Indonesia pada tahun 1970-an.

Mantan pembalap motor nasional asal Jawa Barat tersebut mengaku sangat bahagia bisa menonton MotoGP secara langsung di Mandalika. Tjetjep mengatakan, selama ini ia hanya bisa menonton balapan dari TV saja.

"Saya terus mengikuti (perkembangan) MotoGP. Kalau ada balapan, saya nonton di TV aja. Sekarang akan nonton langsung, gerung-gerungnya (suara motor) pasti beda," kata Tjetjep, dikutip dari laman Pemprov Jabar pada Jumat (18/3/2022).

Sementara itu, Ridwan Kamil berharap Tjetjep berbahagia setelah mendapat tiket dan bisa menonton langsung ajang balapan bergengsi tersebut.

"Pak Tjetjep ini orang yang punya minat kuat di bidang otomotif. Prestasi beliau diakui dunia. Jadi, ini bentuk apresiasi dari Pemda Provinsi Jabar untuk beliau yang sudah sangat berjasa membawa nama negara. Semoga Pak Tjetjep senang dan bisa memuaskan hasrat beliau yang sudah dari dulu ingin nonton langsung MotoGP," tutur Ridwan Kamil.

Tjetjep Heriyana belajar balap motor secara otodidak

-
Tjetjep Heriyana. (Istimewa)

Tjetjep Heriyana sudah mulai menyukai MotoGP sejak usianya masih 13 tahun. Untuk mengasah kemampuan balapnya, Tjetjep mempelajarinya dengan cara otodidak.

Baca juga: Momen Para Pembalap Nikmati Indahnya Pantai di Lombok sebelum Ajang MotoGP Dimulai

Selama berkarier menjadi pembalap, Tjetjep mengaku telah meraih banyak medali. Namun, ia tidak bisa mengingat secara pasti berapa total medali yang pernah diraihnya.

"Sekitar 110 medali. Tapi, sekarang cuma ada 10 kalau tidak salah," ungkap Tjetjep.

Pencapaian Tjetjep yang tertinggi selama menjadi pembalap adalah juara 3 Grand Prix Macau pada tahun 1970 silam.

Empat tahun kemudian, Tjetjep terpaksa harus pensiun karena kondisinya yang tidak memungkinkan usai kecelakaan di GP Batu Tiga, Kuala Lumpur, Malaysia.

Namun, meski sudah tidak mengaspal lagi, Tjetjep masih terus memantau perkembangan dunia balap motor hingga akhirnya, setelah sekian lama Tjetjep bisa kembali bernostalgia meski hanya menjadi penonton di Sirkuit MotoGP Mandalika.

Tjetjep Heriyana sudah berangkat ke Lombok pada Kamis (17/3/2022) bersama anak dan cucunya.

Halaman:

Editor: Administrator

Tags

Terkini

X