Banyaknya tugas ayah dan ibu selama bekerja di rumah dengan mengurus anak di masa pandemi Covid-19 bisa dibilang merepotkan. Ini karena selain energi yang terbatas, waktu juga sangat terbatas.
Karena itu, orangtua perlu menstimulasi dan menciptakan lingkungan yang kondusif selama pandemi Covid-19.
Psikolog Pritta Tyas Mangestuti, M.Psi mengatakan untuk mencapai hal tersebut, ibu dan ayah harus membangun hubungan yang responsif dengan si kecil. Begini langkahnya:
1. Peka akan Kebutuhan Anak
Orangtua perlu peka dengan kebutuhan dan apa yang menjadi minat si kecil. Misalnya anak dua tahun tidak bisa diam dan banyak bergerak, bisa jadi minat si kecil adalah untuk bergerak.
"Dia butuh ruang gerak, dan itu bisa kita fasilitasi di dalam rumah, bisa buat perosotan di rumah, arena untuk dia memanjat dan melompat," kata Pritta dalam webinar Pentingnya Memastikan Tumbuh Kembang Anak Sesuai Tahapan Usianya di Masa New Normal, Rabu (7/7/2021).
2. Mendengarkan Pendapat si Kecil
Kemudian, ibu dan ayah juga perlu mendengarkan pendapat anak dengan empati tanpa perlu memotongnya dengan penilaian.
"Kalau misalnya si kecil suka cerita. Dia gunting-gunting, gambar-gambar. Coba tatap matanya, dengarkan dia, nggak perlu buru-buru dinilai 'Ini nggak seharusnya begini'. Hargai pendapat si kecil," jelasnya.
BACA JUGA: Hilang Kesabaran Dampingi Anak SFH, Ini yang Perlu Dilakukan Orangtua
3. Hargai Kemampuan si Kecil
Terakhir, hargailah kemampuan si kecil. Misalnya saat dia mulai bisa buang air kecil sendiri, bisa memakai celana sendiri, dan bisa menyelesaikan aktivitasnya tanpa bantuan, hargai dan pujilah usahanya.
"Hal-hal ini meskipun kelihatannya hal biasa dan sepele, tetapi ketika kita responsif kepada mereka, mereka merasakan ini bisa menstimulasi otak mereka, sel-sel otaknya jadi nyambung. Sambungan sel-sel inilah yang menjadi pondasi, jadi ibarat kita membangun rumah, ini menjadi pondasinya sehingga nantinya mereka bertumbuh untuk belajar calistung, bersosialisasi, motorik kasarnya, motorik halusnya. Semua itu dibutuhkan hubungan yang kuat antara orangtua dengan si kecil," pungkas Pritta.