Namanya hidup, kadang harapan tak seindah kenyataan. Hal ini sering terjadi di dalam dunia percintaan. Ketika mencintai seseorang tapi malah bertepuk sebelah tangan. Setelah cinta ditolak, bukannya berusaha untuk melupakan malah suka kepikiran. Kenapa ya?
Seorang penulis, antropolog, sekaligus pengamat perilaku, Helen Fisher asal Amerika Serikat bersama timnya mencoba menganalisis apa yang sebenarnya membuat seseorang sulit melupakan orang yang telah menolak perasaanya.
Penelitian tersebut bernama Journal of Neurophysiology yang dilakukan dengan melibatkan scan otak. Peserta diminta mencermati foto orang yang sudah menolaknya lalu melihat foto orang yang dikenal tapi tidak dicintai.
Hal ini bertujuan untuk membandingkan kerja otak peserta saat dihadapkan dengan foto orang yang mereka cintai dan yang tidak dicintai. Hasilnya, ditemukan bahwa otak manusia memang bekerja lebih aktif ketika melihat, membayangkan, maupun memikirkan sosok orang yang telah lama dicintai.
Lantas apakah alasan sulit melupakan orang yang menolak cinta kita?
1. Kecanduan
Ada yang bilang kalau cinta itu layaknya candu. Seseorang yang jatuh cinta hampir sama dengan orang yang kecanduan narkoba. Jadi, walau sudah ditolak, masih saja kepikiran dan tidak bisa lupa. Hal ini karena si dia sudah terlanjur terbiasa mengisi pikiran. Jadi sedikit sulit untuk sadar dan berpikir jernih.
2. Masih Penasaran
Berdasarkan penelitian Helen Fesher dan timnya, penolakan cinta dapat merangsang bagian-bagian otak yang berkaitan dengan motivasi, hasrat, dan rasa ingin tahu. Bahkan rasa penasaran dan ingin tahu jawaban semakin menggebu-gebu setelah cinta diabaikan.
3. Berpikir Bahwa Orang yang Menolak Cinta Sangat Berharga dari Orang Lain
Sebagian orang yang cintanya ditolak berpikir bahwa ketika cinta ditolak berarti tingkat kesulitan untuk mendapatkan hati orang itu akan semakin meningkat dan membuat semakin tertantang. Padahal dia hanya manusia biasa tak perlu terlalu memuja.
