Mantan Kadiv Propam Polri Irjen Pol Ferdy Sambo untuk pertama kalinya dihadirkan ke publik setelah berstatus sebagai tersangka dalam kasus kematian Brigadir J alias Nopryansah Yosua Hutabarat.
Ferdy Sambo menjalani menjalani sidang etik yang akan menentukan statusnya di Korps Bhayangkara.
Dari pantauan Indozone, tampak Ferdy Sambo menghadiri sidang etik tersebut dengan mengenakan seragam dinas.
Baca juga: Viral, Momen Kocak di Rapat DPR-Polri, Anggota Dewan Ini Sebut Tas Hermes Jadi Herpes
Lencana jenderal masih tersemat di kerah dan seragam bagian bahu. Lencana itu menggambarkan pangkat Inspektur Jenderal (Irjen) yang diemban Sambo.
Meski begitu, tak ada emblem bertuliskan Polri pada seragam bagian dada sebelah kiri. Seragam itu pun tampak polos sebab tak terlihat lagi berbagai tanda penghargaan yang pernah diraihnya.
Sambo sendiri diketahui tiba di Gedung TNCC sekitar pukul 09.30 WIB. Kedatangan Sambo, dikawal oleh sejumlah petugas. Dan sidang etiknya berlangsung tertutup.
Namun dari layar televisi di Gedung Polri, raut wajah Sambo lusuh dan tak bersemangat. Postur dan bahasa tubuhnya loyo, berbeda saat masih menjabat sebagai Kadiv Propam.
Aturan Pakaian Pelanggaran Etik
Adapun soal aturan pakaian yang digunakan seorang terduga pelanggar etik telah terdapat dalam Peraturan Kepolisian Negara Republik Indonesia Nomor 7 Tahun 2022 tentang Kode Etik Profesi dan Komisi Kode Etik Kepolisian Negara Republik Indonesia (KEPP) Pasal 56.
Berikut ini bunyinya:
Pasal 56
Pakaian untuk Sidang KKEP menggunakan:
a. Pakaian Dinas Upacara IV, untuk perangkat KKEP, Penuntut, dan Pendamping;
b. Pakaian Dinas Harian, untuk Sekretaris, Terduga Pelanggar, Saksi, Rohaniwan, Pembantu umum dan ahli dari pegawai negeri pada Polri;
