Cerita Korban Salah Tangkap Bebas setelah Dipenjara 18 Tahun Berkat Detektif Swasta Wanita

- Sabtu, 11 Februari 2023 | 14:05 WIB
John Thompson semasa hidup yang bebas dari hukuman mati. (Youtube/Innocentprojects).
John Thompson semasa hidup yang bebas dari hukuman mati. (Youtube/Innocentprojects).

Sebuah kisah salah tangkap yang paling mengharukan dan akan dikenang dalam sejarah publik Amerika Serikat. Adalah John Thompson yang menghabiskan 18 tahun penjara karena perampokan dan pembunuhan yang tidak dilakukannya. 

Ajaibnya, John Thompson tujuh kali lolos dari hukuman mati di sel isolasi di penjara Angola yang terkenal di Louisiana berdasarkan permohonan pengacaranya, dan seorang detektif swasta wanita yang menemukan bukti dari 15 tahun lalu.

Dia dibebaskan di tahun 2003 setelah bukti yang ditutupi-tutupi oleh jaksa New Orleans muncul pada 1999, bertepatan dengan hari kelulusan putranya. Pembebasannya pun sangat dramatis, John lalu dapat uang ganti rugi dari pemerintah karena kasus salah tangkap tersebut.

Berikut cerita lengkap dari kasus salah tangkap John Thompson yang dirangkum Indozone.

Pembunuhan terhadap seorang eksekutif hotel pada 1985.

-
Korban kasus John Thompson. (Youtube/InnocentsProject).

Tepat tengah malam pada tanggal 6 Desember 1984, seorang eksekutif hotel dari keluarga terhormat, Raymond Liuzza ditembak beberapa kali oleh perampok tidak jauh dari apartemennya di New Orleans, Louisiana. 

Baca Juga: Kisah Korban Salah Tangkap, Akui Diberi Rp100 Ribu Usai Dianiaya & Dipaksa Ngaku Mencuri

Ketika polisi tiba, mereka menemukan Liuzza tergeletak di tanah, masih dalam keadaan sadar. Dia memberi tahu mereka bahwa dia dirampok dan ditembak oleh seorang pria Afrika-Amerika, dan meninggal di rumah sakit segera setelah itu.

John Thompson difitnah

Pada 8 Desember, polisi menangkap dua pria sehubungan dengan kejahatan tersebut: John Thompson dan Kevin Freeman. Foto kedua pria itu diterbitkan di New Orleans Times-Picayune. 

Sebelumnya, John Thompson memang pernah melakukan perampokan mobil, ditambahh dengan keterangan saksi dari korban sebelumnya. Ditambah dengan kesaksian palsu Kevin Freeman, yang sempat ,menjual cincin korban kepadanya, membuat Thompson didakwa dengan pembajakan mobil dan pembunuhan.

John Thompson didakwa  hukuman 49 tahun penjara, lalu divonis hukuman mati

-
John Thompson semasa muda. (Youtube/InnocenceProjects).

 

Jaksa Distrik New Orleans Harry Connick, Sr., memutuskan untuk mengadili Thompson untuk kasus pembajakan mobil terlebih dahulu, mengetahui bahwa hukuman dapat digunakan untuk melawannya dalam persidangan pembunuhan. Thompson dinyatakan bersalah pada tanggal 4 April 1985, dan dijatuhi hukuman 49 tahun penjara.

Pada persidangan pembunuhannya, yang diadakan tidak lama kemudian, penuntutan menunjukkan bahwa Thompson pernah memiliki senjata pembunuh dan cincin yang diambil dari jari korban. Kesaksian palsu Freeman membuat dirinya dijatuhi hukuman mati pada 1985.

Bebas berkat para pengacara dan seorang detektif swasta.

-
Pengacara dan detektif swasta di kasus John Thompson. (Youtube/InnocentProjects)

John kemudian mempertahankan banding pengacara pro bono Michael Banks dan Gordon Cooney, dari firma hukum Morgan Lewis di Philadelphia. Keduanya selalu meminta penundaan eksekusi pembunuhan hingga 7 kali di tahun 1999.

Sang pengacara kemudian meminta seorang detektif swasta wanita bernama Elisa Abolafia untuk memeriksa bukti untuk terakhir kalinya. Hebatnya, sang detektif menemukan laporan yang dikirim ke jaksa penuntut 15 tahun tentang tipe darah Thompson tidak sama dengan yang ditemukan di tempat kejadian perkara. 

Halaman:

Editor: Administrator

Tags

Terkini

Ada dari Sumatra, Ini 3 Smart City di Indonesia

Minggu, 28 April 2024 | 11:35 WIB

Kemnaker Luncurkan Program K3 Nasional 2024-2029

Kamis, 25 April 2024 | 21:56 WIB
X