Ada beberapa tindakan yang bisa dilakukan untuk menolong korban kekerasan seksual, salah satunya adalah dengan mencari fasilitas kesehatan terdekat. Disarankan untuk mendatangi fasilitas kesehatan yang tersedia dokter forensik.
"Terdapat tata laksana yang dilakukan oleh dokter forensik kala menangani korban kekerasan seksual yaitu melakukan anamnesis, alur kejadian, perlakuan yang didapat serta dilakukan pemeriksaan fisik," kata Dokter Spesialis Forensik Medik di Rumah Sakit Universitas Indonesia (RSUI), dr. Made Ayu Mira Wiryaningsih Sp.FM, dikutip dari Antara, Rabu (23/2/2022).
Nantinya, dokter akan mengidentifikasi kelainan ataupun luka yang ada, mencatat dan mendokumentasikannya.
Korban dan pelapor tidak perlu khawatir saat menceritakan kejadiannya secara detail kepada dokter forensik. Sebab, tenaga kesehatan memiliki kode etik dan kewajiban untuk merahasiakan apa yang dialami oleh korban.
Baca juga: Anak Korban Kekerasan Seksual Harus Dirangkul, Psikolog: Bantu Mereka, Jangan Dipojokkan
Pada kasus kekerasan seksual yang menimpa anak-anak, mereka seringkali tidak mengetahui apa yang mereka alami. Untuk mendeteksi apakah anak mengalami pelecehan atau kekerasan seksual, perhatikan apakah ia merasa nyeri saat buang air kecil atau besar.
Meskipun tanda tersebut bukan selalu menjadi hal utama, namun tidak ada salahnya untuk mewanti-wanti dengan cara tersebut.
“Untuk menghadapi anak-anak kita tidak bisa langsung menanyakan hal-hal tersebut dengan cara mengintrogasi. Namun bisa dengan cara stimulasi anak seperti mengajak menggambar, bermain boneka sehingga dapat tertuang apa yang sebenarnya terjadi," ujar Mira.
Langkah selanjutnya untuk menolong korban pelecehan seksual adalah dengan membawanya ke psikolog atau mencarikan pertolongan psikis. Korban sangat mungkin mendapat perlakuan yang tidak menyenangkan dari orang-orang terdekatnya.
Di Indonesia sendiri, kekerasan atau pelecehan seksual masih sering terjadi, berdasarkan data dari Kementerian Pemberdayaan Perempuan tahun 2021, prevalensi kekerasan seksual menurun, namun bukan berarti kasusnya tidak ada.
Adapun bentuk kekerasan seksual yaitu meliputi pelecehan yang bersifat fisik maupun psikologis hingga sodomi.
