Belum lama ini, seorang bocah berusia 5 tahun membuat publik heran karena kemampuan menulis dalam beberapa bahasa berbeda.
Dalam video TikTok yang diunggah oleh orang tuanya, memperlihatkan Sebastian Esposito menulis beberapa bahasa berbeda dengan sebuah kapur tulis.
Sebastian Esposito bukanlah bocah biasa, dilansir Daily Mail Sebastian ternyata didiagnosis autisme sejak usianya 3 tahun serta keterampilan hiperleksia atau kemampuan membaca yang sangat baik di usia dini.
Menurut orang tua Sebastian, dia mulai menunjukkan gejala hiperleksia ketika dia baru berusia 18 bulan.
“Setiap orang tua menganggap anak mereka istimewa. Tapi saya tahu Sebastian benar-benar istimewa,” kata ayahnya, dikutip dari New York Post.
Ayah Sebastian, Ryan Esposito mengingat ketertarikan putranya dengan balok kayu, yang dia gunakan untuk mengeja sesuatu, dimulai dengan kata-kata sederhana seperti anjing dan kucing, sampai berkembang menjadi hampir 200 kata ketika dia berusia 2 tahun. Kemudian dia mempelajari seluruh alfabet Rusia.
Baca juga: Mengidap Autisme, Pria Ini Punya Kemampuan Hafal Buku Cuma Dalam Hitungan Menit
“Ketika dia mulai mengeja kata-kata secara terbalik, saya pikir mungkin dia adalah alien. Dan dia mengambil semua kata-kata ini begitu cepat. Itu luar biasa," tambah Ryan.
Untuk menyebarkan kesadaran akan kondisi putranya mereka, orang tua Sebastian membuat akun TikTok yang diberi nama @litttle.einstein.
@litttle.einstein 5 year old writing fonts with chalk.#autismawareness #hyperlexia #chalkart #fonts
? original sound - Sebastian
Akun TikTok yang sudah memiliki hampir 450.000 pengikut itu, memperlihatkan bagaimana Sebastian menunjukkan kemampuan menulisnya meski usianya masih 5 tahun.
Beberapa konten yang mereka posting menampilkan Sebastian menulis seluruh alfabet, membuat ulang setiap font di Microsoft Word atau menampilkan bakatnya dalam geografi.
Meski bisa menulis dalam 10 bahasa, Sebastian tidak bisa berbicara dengan baik. Dia hanya mampu berkomunikasi dengan baik lewat tulisan.
Namun, orang tua Sebastian bangga dengan putranya itu dan terus saling mengajarkan hal-hal baru setiap hari kepada Sebastian.
