Sahabat adalah mereka yang selalu ada menemani di hampir setiap waktumu. Entah ketika kamu sedang bahagia tak terkira atau sedih tanpa ujung. Terkadang, kedekatanmu dengan sahabat mampu mengalahkan keakrabanmu dengan saudara kandungmu sendiri.
Sampai-sampai, tak sedikit yang menjadikan sahabatnya sebagai belahan jiwa. Saling mengadu, berbagi cerita hingga menangis bersama adalah contoh kecil kegiatan yang bisa dilakukan bersama sahabatmu. Semua hal tersebut mampu berjalan begitu saja, bahkan hingga bertahun-tahun lamanya.
Lalu, bagaimana cara menjaga persahabatan hingga begitu lama? Dan benarkah ketika kamu bersahabat, hal-hal yang bersifat privasi bisa menjadi ‘konsumsi’ bersama? Nyatanya, hal itu tidak sepenuhnya benar.
Sebab kalau diperhatikan, mereka yang sanggup bertahan bertahun-tahun dalam ikatan erat persahabatan justru enggan untuk mencampuri urusan pribadi sahabatnya yang lain. Mereka cenderung menghargainya. Dan memilih untuk tak peduli akan hal tersebut, jika tak diminta.
Namun sebaliknya, ketika sahabatnya meminta untuk diberikan saran atas masalah pribadi yang dialami, mereka akan siap sedia untuk membantu dan menemani. Dan hal inilah yang terkadang dilupakan oleh segelintir orang yang mengaku sudah bersahabat karib.
Mereka menganggap, sahabat yang baik perlu mengetahui apapun sampai ke akar-akarnya. Namun sebenarnya, seseorang perlu memiliki ‘ruang’ untuk dirinya sendiri tanpa mendapatkan gangguan dari orang lain. Jadi mulai sekarang, berhentilah untuk mencampuri urusan pribadi sahabatmu jika ia tak memintanya, ya!
