Begini Tanda Seseorang yang Memiliki Kondisi Mythomania, Si Pembohong Alami

- Kamis, 15 Oktober 2020 | 08:43 WIB
Ilustrasi pembohong atau mythomania. (Freepik).
Ilustrasi pembohong atau mythomania. (Freepik).

Mythomania adalah sebuah kondisi dimana seseorang terbiasa untuk mengatakan kebohongan dalam situasi apapun. Berbeda dengan berbohong biasa, mythomania tidak punya alasan yang jelas saat melakukannya.

Bahkan, mythomania bisa berbohong dengan sangat mudah hingga kita sulit membedakan kejujuran atau kebohongan yang ia lakukan.

Meski gejala mythomania harus dilihat secara profesional, kamu tetap bisa menemukan dan menyadarinya. Berikut ini adalah tanda-tanda orang dengan kondisi mythomania yang perlu kamu ketahui.

1. Bercerita secara detail, namun sangat rumit

Pada awalnya kamu akan merasa ceritanya sangat meyakinkan karena sangat detail. Tapi, lama-kelamaan kamu akan menyadari kalau cerita yang keluar dari mulutnya terasa berlebihan, bahkan terlalu dramatis. Misalnya saja saat ia bercerita tentang masa lalunya yang pernah mengalami penyakit serius hingga nyaris tidak tertolong.

Akibat terlalu detail, kamu mungkin nyaris percaya dengan ucapannya tersebut. Padahal kamu sendiri sudah tahu kalau itu tidak pernah terjadi. Biasanya ia akan menceritakan hal ini secara berulang-ulang setiap kalian bertemu. Namun, kamu akan menyadari kalau ceritanya cenderung berubah dan semakin terasa rumit untuk didengarkan.

2. Mythomania selalu punya peran utama pada setiap ceritanya

Meski terkadang kebohongannya tidak memiliki alasan, ia akan cenderung memposisikan diri sebagai pemeran utama. Hal ini mungkin saja dilakukan untuk mendapatkan simpati, pengakuan, atau rasa kagum dari orang lain. Biasanya ia akan berperan sebagai seorang korban untuk menarik simpati, atau menceritakan pengalamannya yang terlihat heroik.

3. Berekspresi polos tanpa takut ketahuan

Pada umumnya, seseorang akan merasa khawatir saat berbohong karena tak ingin lawan bicara menyadari kebohongannya. Namun, mythomania sama sekali tidak merasa takut saat berbohong. Ia merasa apa yang dilakukannya bukanlah sebuah kesalahan, sehingga ia tidak peduli akan rasa bersalah.

Jika kamu merespon ceritanya dengan sebuah pertanyaan, ia cenderung menjawab pertanyaanmu dengan sangat cepat. Tapi, jawaban yang dilontarkannya seringkali tidak nyambung, tidak jelas, dan berputar-putar. Bahkan, setelah menyadari kecurigaanmu, ia tetap saja terus melanjutkan kebohongannya tanpa takut ketahuan.

Artikel Menarik Lainnya:

 

Editor: Edi Hidayat

Tags

Terkini

Kemnaker Luncurkan Program K3 Nasional 2024-2029

Kamis, 25 April 2024 | 21:56 WIB

3 Ayat Alkitab Tentang Masa Depan

Selasa, 16 April 2024 | 17:00 WIB
X