Jonathan Latumahina, ayah dari David korban Mario Dandy mengabarkan bahwa kondisi anaknya kini sudah semakin membaik.
Meski belum sadar, tapi respon gerak, pendengaran dan penglihatannya sudah mengalami kemajuan. Jonathan bersyukur anak laki-lakinya tersebut sudah makin membaik dari hari ke hari.
"Memang belum sadar, tapi respon gerak, pendengaran dan penglihatannya sudah mengalami kemajuan yang luar biasa. Itu karena doa2 dari temen semua, karena memang kemajuan ini diluar perkiraan," kata Jonathan lewat cuitan Twitter-nya, Rabu (1/3/2023).
Jonathan juga mengatakan bahwa dirinya tidak akan pernah melupakan momen saat sang anak mengalami kejang hingga koma sebelum akhirnya dirujuk.
Baca juga: Mengapa Remaja Senang Merekam Aksi Kekerasan: Contohnya Kasus Mario Dandy Aniaya David
"Kejang selama 2x24 jam di medika kemudian dirujuk ke mayapada. Saya tidak akan pernah lupa erangan dia, kejang2 tubuh kurusnya. Akan ada yang membayar untuk siksaan itu," tambahnya.
Pengurus GP Anshor itu juga mengucapkan terima kasih untuk orang-orang yang telah mendoakan dan memberi support untuk David sampai kondisinya semakin membaik.
David Mengalami Diffuse Axonal Injury
David korban penganiayaan Mario Dandy diketahui mengalami diffuse axonal injury.
Spesialis neurologi dr Ramdinal Aviesena Zairinal menjelaskan, diffuse axonal injury (DAI) merupakan salah satu kerusakan atau masalah di otak akibat proses trauma. Diffuse axonal injury diklasifikasikan sebagai ringan, sedang, dan berat.
"Kalau diartikan secara simple, adanya gangguan fungsi dari otak dan strukturnya terganggu akibat suatu benturan atau ada energi dari luar tubuh," jelas dr Ramdinal kepada Indozone, Senin (27/2/2023).
Setelah terjadi pukulan, otak bisa bertabrakan dengan bagian dalam tengkorak yang mengakibatkan robeknya serabut saraf.
Baca juga: 3 Hal Permohonan Perlindungan yang Diajukan Keluarga David ke LPSK, Apa Saja Ya?
Hal ini dapat mempengaruhi kemampuan berbagai bagian otak seperti menyebabkan masalah neurologi, koma, gangguan jangka panjang, atau kondisi parah bisa menyebabkan kematian.
Adapun gejala-gejala diffuse axonal injury bisa bervariasi tergantung pada area otak mana yang rusak, beberapa bisa meliputi:
