Demi Punya Anak, Ratusan Wanita di Jepang Gunakan Bank Sperma di Denmark

- Minggu, 5 Februari 2023 | 12:20 WIB
Ilustrasi wanita Jepang. (freepik)
Ilustrasi wanita Jepang. (freepik)

Negara Jepang sedang menghadapi resesi seks akut. Bahkan pemerintahnya sampai membentuk badan khusus untuk masalah tersebut.

Rendahnya tingkat kelahiran jadi salah satu fokus pemerintah Jepang. Berbagai cara dilakukan untuk memenuhi kebutuhan penduduk lanjut usia yang tumbuh pesat.

Resesi seks ini membuat lebih dari 500 wanita Jepang menggunakan fasilitas bank sperma yang terletak di Denmark.

Baca Juga: Ada Ruang Salat di Tempat Umum Jepang, Dilengkapi Arah Kiblat hingga Tempat Wudhu

Selama tiga setengah tahun terakhir hingga Oktober tahun lalu, sebanyak ratusan wanita lajang, minoritas seksual, wanita dengan suami yang tidak subur membeli sperma dari Denmark.

Sperma itu dibeli dari Cyros International, salah satu  perusahaan bank sperma terbesar di dunia dengan 1000 pendonor sperma laki-laki yang terdaftar.

Pada 2020 lalu, perusahaan itu menerima setidaknya 150 klien dari Jepang. Namun jumlah itu meningkat 3x lipat dalam waktu 3 tahun.

Pemimpin Cyros Internasional di Jepang, Hiromi Ito, mengatakan pihaknya siap untuk merekrut pendonor sperma asal Jepang. 

"Perempuan yang menginginkan anak tidak akan menyerah dan akan beralih ke transaksi dari orang ke orang yang melibatkan risiko seperti penyakit menular," kata Hiromi.

"Saya ingin (pemerintah) menciptakan lingkungan di mana bank sperma swasta dapat beroperasi di bawah aturan dan kontrol keamanan tertentu," tambahnya.

Baca Juga: Hamil dan Melahirkan Anak Lewat Bank Sperma, Apakah Mungkin di Indonesia?

Saat ini, aturan mengenai transaksi jual beli sperma memang belum tercantum dalam undang-undang Jepang tapi, garis besar rancangan undang-undang parlemen sejak Maret 2022 lalu akan melarang transaksi secara komersial.

Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Administrator

Tags

Terkini

Kemnaker Luncurkan Program K3 Nasional 2024-2029

Kamis, 25 April 2024 | 21:56 WIB

3 Ayat Alkitab Tentang Masa Depan

Selasa, 16 April 2024 | 17:00 WIB
X