Sampah plastik enggak cuma berasal dari air mineral saja. Botol vitamin atau suplemen maupun obat terbuat dari bahan plastik yang bisa didaur ulang loh.
Sampah plastik, termasuk botol plastik masih menjadi isu penting sekaligus tantangan bagi Indonesia dan perlu menjadi prioritas semua pihak, sebab dapat berdampak luas terhadap ekosistem laut dan kesehatan manusia. Dari 10 juta metrik ton sampah yang terhanyut ke laut, 10 persennya berasal dari daratan.
Padahal, jika diolah dengan baik, sampah plastik daur ulang dapat menghasilkan keuntungan sebesar Rp16.379.472 per bulan dari produksi 48 ton sampah plastik. Untuk itu, dibutuhkan kolaborasi serta komitmen dari semua pihak untuk mengatasi permasalah sampah plastik agar bisa dikelola atau didaur ulang baik.
Baca Juga: ASEAN, EAS dan CSIRO Dukung Generasi Muda yang Peduli Lingkungan akan Sampah Plastik
Country Head Kalbe Blackmores Nutrition Dickson Susanto mengatakan, masyarakat bisa menjaga kelestarian dan kesehatan lingkungan laut. Hal ini perlu dilakukan bersama demi terciptanya ekosistem laut yang bersih sebagai awal dari kesehatan.
"Untuk itu, sejalan dengan target pemerintah dalam menurunkan sampah plastik di laut hingga 70% pada tahun 2025, kami peduli lewat program ‘Tukar Botol’, yang merupakan langkah bersama untuk mempermudah masyarakat mengelola sampah botol plastik," ujarnya dalam keterangan resmi.
Kampanye ini sudah dilakukan sejak 1 September hingga akhir tahun 2022 lalu. Pihaknya berhasil mengumpulkan 3.783 botol plastik bekas vitamin.
Baca Juga: Warga Boyolali Ubah Sampah Plastik Jadi Batu 'Cantik' Sampai Dilirik Presiden Jerman!
Selanjutnya, botol-botol plastik yang telah terkumpul tersebut akan dikelola dan didaur ulang oleh eRecycle (organisasi pengelolaan daur ulang sampah plastik), guna mencegah sampah botol plastik mencemari laut.
"Kami berkontribusi menjaga laut tetap bersih untuk sekarang dan masa depan. Sebab, kami meyakini jika semakin banyak orang yang peduli untuk menjaga lingkungan, maka kebersihan lingkungan dan kesehatan masyarakat Indonesia akan dapat terjaga,” tutup Dickson Susanto.
