Komika Hifdzi Khoir speak up soal batasan berpendapat. Menurutnya seseorang harus berani bertanggung jawab atas apapun yang diutarakannya.
“Batasannya itu lo inget kalau berani ngomong, berani bertanggung jawab. Dan gua punya batasan sendiri kayak misalnya nih ngebahas agama, gua bahas agama tapi yang gua bahas bukan yang simbol agamanya, karena itu gak etis,” ungkapnya di acara Your Voice Matters di Jakarta Convention Center (JCC), Sabtu (26/11/2022).
Lebih lanjut, kata Hifdzi, isu sensitif seperti agama harus dibahas dengan kreatif dan hati-hati.
Baca juga: Hifdzi Khoir Bacot Jadi Karyawan Milenial, Loyalitas ke Perusahaan karena Ada Prioritas
“Jadi kayak agama, yang aku bahas perilaku beragamanya. Misalnya anak kecil yang main di masjid, tarik-tarikan sarung. Nah itu kan lucu. Jadi bukan simbol agamanya,” sambungnya.
Baca juga: HUT RI ke-77, Ini Arti Kemerdekaan Menurut Hifdzi Khoir dan Oza Rangkuti
Ia pun mengaku tidak semua isi kepala bisa bebas diutarakan. Karena itu, seseorang harus pandai mencari zona aman.
“Kayak kita kan komika, masih banyak orang-orang yang menilai kita luar biasa dalam berbicara. Makanya kita untuk safety zone, kita bikin acara off air yang tidak boleh merekam, tidak boleh menyiarkan. Jadi loe juga cari tempat yang loe ngerasa aman buat speak up,” pungkasnya.
