Mengenal Ojhung, Tradisi Khusus Bagi Para Pendekar Situbondo, Apa Tujuannya?

- Senin, 7 November 2022 | 16:41 WIB
Ojhung, tradisi khusus bagi pendekar di Situbondo. (Z Creators/Dwi Rendra Farandika)
Ojhung, tradisi khusus bagi pendekar di Situbondo. (Z Creators/Dwi Rendra Farandika)

Ojhung adalah sebuah tradisi yang selalu dilaksanakan setiap tahun di Kabupaten Situbondo, Jawa Timur. Uniknya, tradisi ini hanya diikuti oleh pendekar, karena harus punya jiwa pemberani.

Tradisi Ojhung sebenarnya mirip sama pertandingan bela diri pada umumnya. Bedanya, pemain Ojhung enggak pakai baju dan dilengkapi dengan rotan.

-
Ojhung, tradisi khusus bagi pendekar di Situbondo. (Z Creators/Dwi Rendra Farandika)

Di pertandingan ini, para peserta akan saling bergantian memukul lawan sebanyak tiga kali yang akan dinilai dengan wasit. Selama pertandingan juga akan diiringi dengan musik tradisional.

Ali, salah satu peserta Ojhung, mengaku senang bisa melestarikan tradisi ini. Pria berusia 30 tahun ini juga sering memenangkan pertandingan duel ini. Ketangkasan adalah salah satu hal yang diperlukan dalam pertandingan ini.

"Selain ketangkasan, reflek juga penting. Karena ketika pukulan rotan ditepis, maka lawan tidak akan mendapatkan poin," kata Ali. 

 

-
Ojhung, tradisi khusus bagi pendekar di Situbondo. (Z Creators/Dwi Rendra Farandika)

Meski saling serang sampai kulit berdarah, siapa sangka tradisi ini justru memperkuat tali persaudaraan antar kampung. Hal ini disampaikan langsung oleh Kepala Desa Bugeman, Udit Sudiasto. 

Pria yang akrab disapa Udit itu menjelaskan, tradisi ini wajib dilaksanakan setiap tahunnya. Hal ini dilakukan agar menjaga kerukunan antar kampung. Selain itu, tradisi Ojhung juga dipercaya bisa menolak bala.

"Kalau tidak dilaksanakan akan banyak masalah. Seperti perkelahian antar kampung. Petani alami gagal panen," jelas Udit. 

-
Ojhung, tradisi khusus bagi pendekar di Situbondo. (Z Creators/Dwi Rendra Farandika)

Pelaksanaan tradisi Ojhung harus sesuai arahan sesepuh desa. Biasanya, dilaksanakan pada puncak musim kemarau dengan tujuan untuk meminta hujan. 

"Salah satunya, juga memang untuk menurunkan hujan. Ini sudah menjadi tradisi di Desa kita," lanjut Udit. 

Artikel menarik lainnya: 

Bikin cerita serumu dan dapatkan berbagai reward menarik! Let’s join Z Creators dengan klik di sini.

-
Z Creators

Editor: Yayan Supriyanto

Tags

Terkini

Kemnaker Luncurkan Program K3 Nasional 2024-2029

Kamis, 25 April 2024 | 21:56 WIB

3 Ayat Alkitab Tentang Masa Depan

Selasa, 16 April 2024 | 17:00 WIB
X