Merti Padukuhan dan Tradisi Baritan, Tradisi Unik di Kulon Progo yang Terus Lestari

- Rabu, 24 Mei 2023 | 14:52 WIB
Merti Padukuhan dan Tradisi Baritan (Z Creators/Diva Ami)
Merti Padukuhan dan Tradisi Baritan (Z Creators/Diva Ami)

Banyak hal menarik yang bisa ditemukan di Daerah Istimewa Yogyakarta. Salah satunya adalah sejumlah upacara adat yang masih dilestarikan hingga saat ini.

Di Tengah perkembangan zaman yang semakin modern, Yogyakarta memilih untuk tetap mempertahankan tradisi leluhurnya. 

-
Merti Padukuhan dan Tradisi Baritan (Z Creators/Diva Ami)

Tradisi yang masih diadakan oleh sejumlah desa, adalah Merti Padukuhan dan tradisi Baritan. Tradisi ini diadakan di wilayah Kulon Progo, salah satunya Padukuhan Ngrandu, Salamrejo, Sentolo, Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta.

Baca Juga: Mitos Umbul Wonosegoro, Dulunya Dipercaya Berkhasiat Menyembuhkan Penyakit

Merti padukuhan sering juga disebut sebagai bersih desa, maknanya ialah ungkapan rasa syukur kepada Sang Maha Pencipta atas yang diberikan selama ini dan berharap kemakmuran dan perlindungan untuk seluruh warga.

-
Merti Padukuhan dan Tradisi Baritan (Z Creators/Diva Ami)

Sedangkan tradisi Baritan merupakan tradisi upacara adat ungkapan rasa syukur, biasanya diadakan setelah masa panen padi, selain itu dipercaya sebagai waktu yang tepat untuk memanjatkan doa keselamatan.

Pada acara kirab budaya yang diadakan di Padukuhan Ngrandu ini terdapat barisan para bregodo ( kostum prajurit kraton ) dengan barisan pemusik kraton dengan gendang dan gong kecil.

Rombongan dibelakangnya membawa hasil bumi seperti gunungan dan makanan persembahan lainnya.

-
Merti Padukuhan dan Tradisi Baritan (Z Creators/Diva Ami)

Menariknya di Kirab Budaya kali ini dilengkapi dengan patung raksasa yang dibawa oleh para muda mudi desa. Patungnya berwujud tikus hitam, bermata merah, dan berkuku tajam.

Di depannya terdapat muda mudi yang membawa beberapa tulisan mengenai ‘ penolakan tindak korupsi ‘ . Hal ini rupanya bermakna bahwa bersih desa juga pembersihan dari sifat – sifat kotor dan tercela, salah satunya korupsi.

Sepanjang jalan para muda mudi berjumlah lebih dari 50 org sanggup membawa patung besar tersebut diarak sepanjang jalan. Terdapat juga 3 patung lain di acara tersebut berwujud berbeda.

Baca Juga: Kirab Budaya Bregodo dan Gunungan Hasil Bumi, Simbol Kemakmuran di Tanah Jawa

Rangkaian acaranya mulai dari berdoa bersama, hingga berkumpul makan bersama hidangan yang telah dibawa dan didoakan oleh pemuka agama setempat lalu barulah dilaksanakan acara Kembul Bujana ( makan bersama), setelah itu ada beberapa acara hiburan rakyat yang dilangsungkan.

Tradisi warisan leluhur ini terus dilangsungkan supaya menjaga hubungan antar masyarakat dan membangkitkan rasa gotong royong kebersamaan. Sehingga tetap lestari sampai ke generasi selanjutnya.

Halaman:

Editor: Z Creators

Tags

Terkini

Makna dan Kegunaan 7 Sakramen dalam Gereja Katolik

Selasa, 26 Maret 2024 | 08:15 WIB

4 Peran Kerjasama Pendidikan oleh Negara ASEAN

Kamis, 21 Maret 2024 | 18:15 WIB
X