Kehadiran Sara Wijayanto di industri hiburan Indonesia memberikan warna tersendiri. Kemampuan supranatural yang dimiliknya mengantarkan Sara pada sejumlah program-program horor di televisi. Mister Tukul Jalan-Jalan menjadi debut pertama berbagi cerita seputar makhluk tak kasat mata.
Saat berkunjung ke kantor Indozone beberapa waktu lalu, istri dari pesulap Demian Aditya ini menceritakan awal mula saat kali pertama menyadari kemampuan spesial yang dimilikinya. Makhluk halus yang pertama kali ditemui menyerupai asisten rumah tangganya.
"Saat itu usia saya masih 8 tahun, tak ada kecurigaan berlebih. Hanya ada bayangan hitam menyerupai wajah asisten rumah tangga saya. Tapi anehnya, sosok itu berubah semakin gelap kemudian berubah menjadi bayangan," cerita perempuan berusia 41 tahun itu di kantor Indozone, Jakarta, Rabu (4/3/2020).
Tak Takut
Ia juga menuturkan bahwa tak ada rasa takut kala itu. Namun, Sara sadar betul bahwa sosok yang baru saja dilihatnya bukan manusia, melainkan makhluk gaib. Ia berusaha bersikap biasa dan menganggap semua akan baik-baik saja.
Kemampuan supranatural ini merupakan hal yang biasa di dalam keluarga Sara. Hampir semua anggota keluarganya memiliki kemampuan serupa.
"Tak ada yang spesial, kami menganggap melihat mereka yang tak kasat mata adalah hal yang biasa," katanya.
Namun, bukan persoalan yang mudah untuk benar-benar menerima kondisi yang dimilikinya. Seiring berjalannya waktu, saat berusia 30-an, Sara akhirnya mengikhlaskan apa yang dianugerahkan Tuhan padanya.
"Bisa dikatakan sekarang sudah bisa berdamai dengan kondisi saya saat ini. Tapi jujur sampai saat ini, saya masih merasa terganggu dengan kehadiran mereka, tapi mau bagaimana lagi," ungkap Sara.
Energi Tersedot
Mantan backing vokal Slank ini juga mengungkapkan bahwa dibutuhkan energi yang sangat luar biasa agar bisa berkomunikasi dengan makhluk tak kasat mata.
"Rasa lelah yang saya rasakan tuh mirip kayak habis digebukin. Bahkan, saya pernah tepar selama empat hari. Segitu besarnya energi yang saya keluarkan," paparnya.
Terlepas dari ketidaknyamanan maupun ketakutan yang Sara rasakan sebelumnya, ia sangat bersyukur bisa berada di titik ini. Berbagi cerita pada orang banyak tentang apa yang ia lihat dan rasakan merupakan hal yang sangat menyenangkan.
“Bukan bermaksud menakut-nakuti, justru saya ingin orang-orang bisa lebih berani dengan makhluk-makhluk tak kasat mata,” pungkasnya.
