Menurut pencetus teori evolusi, Darwin, manusia adalah satu-satunya spesies yang mukanya bisa memerah. Dilansir dari laman Brightside, pipi atau muka yang memerah itu mencerminkan adanya rasa malu atau ketertarikan pada lawan jenis.
Pipi merah juga membuat wajah kita tampak lebih segar dan bercahaya. Oleh sebab itu, banyak orang khususnya wanita yang memakai blush on untuk merias wajah.
Berdasarkan penelitian yang dipublikasikan Journal of Personality and Social Psychology, orang yang pipi atau pipinya mudah memerah adalah orang yang dianggap dapat dipercaya dan lebih murah hati. Dibandingkan dengan orang yang tidak bereaksi dengan cara yang sama.
Tim peneliti dari studi tersebut juga mengungkapkan bahwa muka yang memerah berarti adanya rasa malu sebagai bentuk ekspresi dan kerentanan sosial yang merupakan tanda-tanda kebaikan. Reaksi demikian tidak mungkin diproduksi secara sukarela.
Muka atau pipi menjadi merah karena kita berada dalam situasi yang menciptakan rasa malu. Tubuh melepas adrenalin sehingga kulit wajah menjadi kemerahan karena peningkatan aliran darah.
Proses ini juga berkaitan dengan sistem saraf simpatik. Muka memerah adalah hal yang wajar terjadi pada manusia. Ini adalah bentuk reaksi tubuh yang tidak sengaja dilepaskan ketika dalam situasi yang memalukan, meski terkadang dengan cara yang kurang menyenangkan.
