Karapan ling-giling populer sebagai permainan rakyatnya Madura yang mulai punah keberadaannya. Namun, sesekali warga Sumenep, Jawa Timur memainkannya untuk bernostalgia. Biasanya yang ikut melestarikan permainan ini adalah warga dari daerah Pasongsongan, Ambunten, hingga Manding.
Enggak main-main, pemain dan penontonnya bisa sampai ratusan orang dan datang dari berbagai daerah di Sumenep.
Banyak yang bilang permainan ini seperti karapan sapi namun versi miniaturnya, dan enggak mengandalkan sapi tentunya. Permainan tradisional ini dimainkan dengan cara mengadu kecepatan sebuah roda yang dikaitkan dengan karet pada sebuah rangka kayu.
Tua muda biasanya saling berlomba memperlihatkan kecepatan laju ling-giling kebanggaannya di lintasan sepanjang 35 hingga 50 meter dengan lebar 6 meter.
Ling-giling sendiri terbuat dari kayu nangka yang dibentuk layaknya roda berdiameter 8 hingga 14 centimeter yang diikat pada sebuah rangka rotan yang dihubungkan menggunakan karet pentil berjumlah 3 hingga 10 buah. Jumlahnya tergantung syarat dalam sebuah permainan yang telah disepakati.
Nah karet pentil itulah yang berfungsi sebagai sumber kekuatan dan kecepatan laju roda hingga bisa sampai berpacu ke garis finish.
Bagaimana cara bermainnya? Berikut video selengkapnya yang direkam oleh Tim IDZ Creators.
Bikin cerita serumu dan dapatkan berbagai reward menarik! Let’s join IDZ Creators dengan klik di sini.