Kisah Miris Penambang Belerang, Menantang Maut Demi Seribu Rupiah!

- Rabu, 16 Februari 2022 | 09:40 WIB
Penambang belerang di Kawah Gunung Ijen, Banyuwangi. (Sunaryo Haryo Bayu/IDZ Creators)
Penambang belerang di Kawah Gunung Ijen, Banyuwangi. (Sunaryo Haryo Bayu/IDZ Creators)

Para penambang belerang di Kawah Gunung Ijen, Banyuwangi, Jawa Timur penuh dengan kesedihan. Bagaimana tidak, setiap hari mereka harus bertaruh nyawa menambang belerang dari ketinggian 2.443 di atas permukaan laut. 

-
Penambang belerang di Kawah Gunung Ijen, Banyuwangi. (Sunaryo Haryo Bayu/IDZ Creators)

Belerang yang didapat dari hasil kondensasi atau penyulingan uap yang keluar dari kawah gunung tersebut. Untuk mendapatkan belerang para penambang harus mencongkel dengan linggis sedikit demi sedikit dan dikumpulkan. 

-
Penambang belerang di Kawah Gunung Ijen, Banyuwangi. (Sunaryo Haryo Bayu/IDZ Creators)

Setelah terkumpul lalu dibawa turun ke pos penimbangan yang dinamakan Pos Bunder. Perjalanan mendaki dilakukan pada malam hari, setelah mendapatkan belerang para penambang membawa turun pada pagi hari. 

-
Penambang belerang di Kawah Gunung Ijen, Banyuwangi. (Sunaryo Haryo Bayu/IDZ Creators)

Terkadang pengambilan belerang dilakukan 2 kali dalam sehari dengan berat antara 60 kg sampai 80 kg sekali pikul. Mirisnya, harga belerang yang mereka kumpulkan hanya Rp900 hingga Rp1.000 per kilo. Tak sebanding dengan jerih payah yang mereka lakukan. 

-
Penambang belerang di Kawah Gunung Ijen, Banyuwangi. (Sunaryo Haryo Bayu/IDZ Creators)

Seperti ironi, di balik keindahan Gunung Ijen ada para pria perkasa yang tetap bertahan menjalani kehidupan dengan mengangkat beban berat. Di jalanan setapak yang menanjak terjal kadang menurun curam setiap hari dilakoni mereka demi menghidupi keluarga. 

-
Penambang belerang di Kawah Gunung Ijen, Banyuwangi. (Sunaryo Haryo Bayu/IDZ Creators)

Meski beresiko tinggi baik dari sisi kesehatan dan keselamatan mereka tetap tulus iklas tanpa mengeluh melakoni pekerjaannya. Untuk mencapai Kawah Gunung Ijen dapat dicapai dari Kota Banyuwangi dengan motor maupun mobil melalui Desa Licin dan berakhir di pos pendakian Pal Tuding yang dikelola oleh Perhutani. 

-
Penambang belerang di Kawah Gunung Ijen, Banyuwangi. (Sunaryo Haryo Bayu/IDZ Creators)

Namun untuk mendaki menuju kawah, loket dibuka setelah pukul 24.00 WIB. Sehingga para pendaki dapat menikmati indahnya api biru dan matahari terbit di ujung Timur Pulau Jawa. 

Bikin cerita serumu dan dapatkan berbagai reward menarik! Let’s join IDZ Creators dengan klik di sini 

-
IDZ Creators

 

Editor: Yayan Supriyanto

Tags

Terkini

Makna dan Kegunaan 7 Sakramen dalam Gereja Katolik

Selasa, 26 Maret 2024 | 08:15 WIB

4 Peran Kerjasama Pendidikan oleh Negara ASEAN

Kamis, 21 Maret 2024 | 18:15 WIB
X