Tangis Haru Pertemuan Bapak dan Anak Usai Terpisah 30 Tahun, Dikira Jadi Korban Tsunami

- Rabu, 29 Juni 2022 | 18:00 WIB
Pertemuan bapak dan anak 30 tahun terpisah. (Dok. Polres Trenggalek)
Pertemuan bapak dan anak 30 tahun terpisah. (Dok. Polres Trenggalek)

Tangis Muhadi (72) seketika pecah setelah sampai di Bandara Juanda, Surabaya. Dia langsung memeluk dua anaknya yang menjemputnya di bandara tersebut. Isak tangis terus masih terdengar. Ketiganya seolah tidak percaya bisa bertemu. Muhadi yang menempuh waktu hingga 2 hari dari lokasinya di Kabupaten Labuhan Batu, Sumatera Utara. 

Cerita demi cerita mengalir saat menuju rumah mereka Desa Ngadisuko, Kecamatan Durenan, Kabupaten Trenggalek. Keluarga bahkan sempat mengira tulang punggung mereka telah meninggal dunia. 

Bahkan keluarga Muhadi sempat menggelar tahlilan, karena putus asa setelah puluhan tahun tidak ada kabar. Lalu bagaimana takdir mempertemukan mereka? 

-
Pertemuan bapak dan anak 30 tahun terpisah. (Dok. Polres Trenggalek)

Kisah ini berawal dari Muhadi pada 1992 memilih merantau bekerja ke Malaysia karena ingin memperbaiki ekonomi keluarga. Keluarga kecil ini, dulunya tinggal di Desa Kesambi, Kecamatan Bandungan, Kabupaten Tulungagung. Namun kemudian pindah ke Kabupaten Trenggalek. 

Sedangkan, Muhadi sejak awal juga berpindah-pindah kerja. Dari Malaysia dia juga terdampar ke Aceh. Saat provinsi itu tersapu tsunami 2004 lalu, Muhadi sempat berkabar bahwa selamat. 

"Waktu tsunami itu loh 2004 bapak (Muhadi) memberi kabar bahwa selamat. Tapi ya habis itu hilang kontak. Tapi dari 1992 tidak pernah ketemu dengan bapak," ujar Ali Fattah, anak pertama Muhadi dan Surti. 

-
Pertemuan bapak dan anak 30 tahun terpisah. (Dok. Polres Trenggalek)

Setelah tsunami itu, Muhadi tidak pernah berkabar dengan sang istri Surti dan keluarga. Hingga sempat mengira sudah meninggal dunia. Ali mengibaratkan menemukan emas. Pasalnya keluarga sudah mengikhlaskan keberadaan Muhadi. 

Muhadi mengaku senang, walaupun harus menempuh perjalanan selama 2 hari. Dari Kabupaten Labuhanbatu ke Medan yang memakan waktu hampir 1 hari. Kemudian ke Jakarta dan melanjutkan ke Surabaya. Terakhir di Trenggalek. 

"Alhamdulillah senang sekali. Ketemu anak. Sempat lupa dengan anaknya. Lupa semua. Lupa istri juga," kata Muhadi sambil tertawa. 

-
Pertemuan bapak dan anak 30 tahun terpisah. (Dok. Polres Trenggalek)

Terakhir, Muhadi mengaku tidak akan merantau lagi. Karena memang sudah kapok, berpisah dengan istri dan empat anaknya. Pertemuan itu, dimulai dari media sosial. Muhadi beberapa tahun terakhir hidup terlantar di Labuhanbatu Utara.

Cerita bahwa dia merupakan warga Jawa Timur yang sudah puluhan tahun tak pulang dan lepas kontak dengan keluarga didengar oleh anggota polisi setempat. Kabar itu kemudian meluas hingga ke media sosial.

Polisi Labuhanbatu kemudian berkomunikasi dengan Polres Kabupaten Trenggalek hingga akhirnya bisa kembali bertemu keluarga. 

Bikin cerita serumu dan dapatkan berbagai reward menarik! Let’s join IDZ Creators dengan klik di sini.

-
IDZ Creators

Editor: Yayan Supriyanto

Tags

Terkini

3 Ayat Alkitab Tentang Masa Depan

Selasa, 16 April 2024 | 17:00 WIB

5 Contoh Hak Siswa di Sekolah yang Kamu Harus Tau!

Kamis, 11 April 2024 | 09:10 WIB
X