Setiap orang pasti punya masa lalu, termasuk kamu dan pasangan. Sebelum kalian berdua menjalin sebuah hubungan, kamu atau pasangan dulunya mungkin pernah menjalin hubungan dengan orang lain juga. Namun, cerita di masa lalu sudah sewajarnya cukup menjadi sebuah kenangan.
Kamu berpikir bahwa pasangan mungkin sudah benar-benar move on dan meninggalkan masa lalu. Namun, ternyata mantan dari pasanganmu masih sering menghubungi, bahkan meneror kalian berdua. Jika hal tersebut terjadi, apa yang harus kamu lakukan?
Pertama, jangan langsung emosi, tapi coba kamu lihat reaksi pasanganmu terhadap tindakan sang mantan. Dilansir dari bustle.com, jika pasanganmu masih merespon sang mantan secara positif, maka ada kemungkinan ia belum bisa move on.
Namun, jika ia juga merasa terganggu, itu artinya ia sudah tak punya perasaan apapun lagi pada sang mantan. Perilaku sang mantan dalam hubungan kalian sangat mengganggu. Sehingga, pasanganmu tak memiliki alasan untuk memberikan respon positif dan memberi ruang bagi sang mantan untuk masuk ke dalam kehidupan kalian.
Sebab, sudah semestinya ia tak ingin kamu merasa terganggu dan tidak nyaman karena orang lain. Saat mantannya terus menghubungi dan mengganggu, pada awalnya kamu mungkin hanya merasa kesal pada orang tersebut. Namun, lama-kelamaan, kamu juga bisa merasa kesal pada pasangan akibat perbuatan sang mantan.
Daripada hubungan kalian menjadi kacau, lebih baik kamu berdiskusi dengan pasangan dan memintanya untuk mengambil sikap. Jangan langsung terpengaruh dengan omongan sang mantan karena ia bisa saja berkata bohong untuk menghasutmu.
Salah satu sikap yang bisa diterapkan adalah mengabaikan semua tindakan sang mantan dan bersikap seolah-olah ia tak pernah ada. Tapi, jika hal itu masih tidak berhasil, kamu bisa memblokir seluruh akses yang bisa digunakannya untuk menghubungi kalian berdua.
