Menjadi korban pelecehan seksual merupakan pengalaman traumatik. Tidak hanya pemerkosaan, omongan, sentuhan, hingga menyebarkan rumor tentang aktivitas seksual juga termasuk ke dalam pelecehan seksual.
Trauma yang dialami korban pelecehan seksual bisa berdampak buruk bagi kehidupannya, seperti menyalahkan diri sendiri hingga depresi bahkan mengakhiri hidupnya.
Korban pelecehan seksual perlu mengatasi trauma dengan penanganan yang tepat. Berikut dilansir dari berbagai sumber, Senin (17/2/2020) cara memulihkan trauma pada korban pelecehan seksual.
1. Menenangkan Diri
Kejadian yang kamu alami dapat tiba-tiba muncul kembali dalam ingatan pada situasi yang tak terduga. Ingatan itu dapat membuat kamu marah, panik, cemas, dan takut. Saat hal itu muncul, cobalah untuk menenangkan diri.
Tarik napas panjang secara perlahan untuk membuat diri kamu lebih rileks. Atau pergi ke tempat yang dapat membuat perasaan lebih tenang. Berbicara dengan orang yang dipercaya juga dapat meringankan perasaan khawatir dan cemas.
2. Menerima Kenyataan
Cara lain yang bisa dilakukan oleh korban pelecehan seksual yakni berhenti menyangkal dan menerima kenyataan. Kamu nggak perlu menyalahkan diri sendiri, dan terus menerus bertanya mengapa kamu yang menjadi korban.
Hal itu justru akan berdampak buruk, kamu akan dipenuhi amarah dan rasa sakit. Memang nggak mudah menerima kenyataan bahwa kamu korban pelecehan seksual, mintalah psikolog untuk mengatasinya.
3. Pendekatan Religi
Untuk kamu yang menjadi korban pelecehan seksual, dekatlah dengan Tuhan dan ajaran agama yang dianut. Berserahlah. Dengan mendekatkan diri dengan Tuhan, perasaan tenang dan damai akan menyelimuti.
4. Tanamkan dalam Diri bahwa 'Saya Berharga'
Menjadi pelecehan seksual memang membawa traumatis. Namun perlu diingat bahwa kehidupan kamu tetap harus berjalan dan semua akan baik-baik saja. Tanamkan dalam diri, bahwa kamu berharga dan memiliki harga diri.
Semangat terus ya untuk kamu. Ingat kamu nggak sendiri, masih banyak yang sayang dan peduli terhadap kamu.
