Keris menjadi senjata tikam jenis belati dari Jawa. Bentuknya yang khas membuat keris sangat mudah dibedakan dari senjata tajam lainnya karena tidak simetris dengan bilahnya berkelok-kelok.
Keris memiliki pamor atau damascene yaitu terlihat serat-serat lapisan logam cerah pada helai bilahnya. Pada masa lalu keris berfungsi sebagai senjata dalam duel atau peperangan, sekaligus sebagai benda pelengkap sesajian.
Banyak orang yang jadi kolektor benda yang jadi sudah ditetapkan UNESCO sebagai Warisan Budaya Benda Tak Manusia. Salah satu kolektor keris tersebut adalah Digdoyo. D.P yang akrab disapa Pakde Yoyok.
Saat ini Pakde Yoyok memiliki sekitar kurang lebih 500 buah keris. Dari jumlah tersebut 40 buah diantaranya memiliki pamor (damascene) yang di tempatkan di sebuah ruangan khusus dan tidak sembarang orang bisa memasuki.
Enggak semua orang dapat merawatnya. Apalagi keris bertuah atau yang memiliki Pamor. Dalam artian keris yang dimiliki cocok atau tidak dengan kepribadian dengan tuannya.
Menurut Pakde Yoyok, keris yang dikoleksi ada dua macam yakni Keris Tayo dengan kekuatan magis. Kemudian Keris Ageman yang permukaan lebuh halus dan hanya digunakan sebagai aksesori.
Beberapa koleksi keris yang dimiliki Pakde Yoyok pernah ditaksir Rp100 Juta oleh kolektor. Tapi Pakde Yoyok enggak berkenan menjual keris tersebut dengan alasan warisan nenek moyang.
Artikel menarik lainnya:
- Keren! Sekilas Mirip Klenteng, Masjid di Malang Ini Dibanjiri Ribuan Orang Tiap Minggu
- Menunya Soto Padang Tapi Penjualnya Orang Solo, Kuliner Legendaris Sudah Ada Sejak 1948
- Himung Kopi Malang: Sajikan Kopi Pakai Alat Medis, Konsepnya Sepedaan Rasanya Istimewa!
- Indahnya Puncak Tomia, Tempat Terbaik Melihat Gugusan Kepulauan Wakatob
Bikin cerita serumu dan dapatkan berbagai reward menarik! Let’s join Z Creators dengan klik di sini.