Ketika kamu bercita-cita memiliki hidup bahagia, ada banyak sekali hal yang perlu dilakukan. Mulai dari belajar yang rajin, bekerja dengan giat, hingga beribadah dengan taat. Bahagia memiliki arti yang beragam untuk setiap orang. Ada yang bahagia karena keluarganya utuh, ada yang berbahagia karena memiliki kesehatan yang baik, ada pula yang hidupnya bahagia karena memiliki kekayaan di atas rata-rata.
Akan tetapi, bila berbicara soal kekayaan, kamu tak boleh merasa terlena hanya karena merasa memilikinya. Sebab ketika kamu berubah menjadi orang yang suka memamerkan hartamu, bersikap boros dan berusaha memenuhi gaya hidup mewahmu demi mendapat pengakuan dari orang lain, maka kamu akan melakukan segala cara untuk mewujudkannya.
Termasuk dengan menjual aset berharga hingga terlilit hutang. Kalau sudah begitu, kekayaanmu lambat laun akan semakin menipis jika tak didukung dengan pendapatan yang besar. Dan apakah kamu akan bahagia setelahnya?
Tentu saja tidak, sebab hasil kerja kerasmu selama ini akan habis dan hanya menyisakan hutang yang menggunung. Kamu pun akan merasa lelah karena harus merelakan sisa hartamu untuk membayar hutang-hutang tersebut pada pihak penagih. Hidupmu pun akan mengalami masa-masa sulit serta orang-orang yang tak tulus padamu akan meninggalkanmu satu per satu.
Sebelum itu semua terjadi, belajarlah untuk mengendalikan gaya hidupmu. Hiduplah apa adanya tanpa berusaha melebih-lebihkan hanya demi mendapatkan pengakuan dari orang lain. Pilihlah untuk hidup sederhana namun dengan tabungan yang banyak dan berbagilah dengan sesama.
Dengan begitu, kamu bisa lebih memaknai hidupmu. Kamu juga bisa tahu mana kawan dan lawan. Dan tentu saja, kebahagiaan yang sesungguhnya akan kamu rasakan bila kamu bisa melakukannya dengan cara yang bijaksana.
