Lebaran Idul Fitri 1443 Hijriah menjadi berkah tersendiri bagi Yati, pedagang bunga di Taman Pemakaman Umum (TPU) Karet Bivak, Jakarta. Perempuan paruh baya ini sudah empat tahun menjadi pedagang bunga musiman setiap Idul Fitri tiba.
Sehari-hari, warga Gang Mawar, Karet, Jakarta Pusat ini menyediakan bunga dan air mawar untuk para peziarah yang datang.
"Ya lumayan kemarin dan hari ini sudah ramai. Saya dagang sampai sore setiap Idulfitri. Ada aja yang beli pokoknya," ujar Yati sambil menyusun bunga.
Menurut Yati setiap peziarah memiliki kebutuhan masing-masing. Semakin banyak rombongan satu keluarga yang datang berarti semakin banyak bunga dan air mawar yang akan mereka borong. Pasalnya rombongan keluarga tersebut datang untuk berziarah lebih dari satu makam.
"Beda-beda tiap keluarga. Jika makam keluarganya di sini ada tiga sampai lima mereka bisa beli banyak. Biasanya untuk satu makam mereka beli satu kantong bunga dan satu botol air mawar," imbuhnya.
Setiap harinya Yati membawa puluhan karung bunga dan puluhan botol air mawar. Dari setiap karung bunga, Indah membaginya menjadi sepuluh kantong kecil bunga. Setiap kantong kecil bunga dan botol air mawar, Indah memberi harga Rp10 ribu.
Dalam sehari Indah bisa menjual hingga 50 kantong bunga dan air mawar. Jika dijumlahkan Indah bisa meraih omzet hingga Rp1 juta rupiah per hari.
"Ya setiap hari bisa ambil karung bunga ini kalau sampai sore," tutur Indah.
Selain Indah, ada puluhan pedagang lain yang berjualan di sini. Semua bunga yang mereka jual berasal dari sentra bunga Rawa Belong, Jakarta Barat.
Bikin cerita serumu dan dapatkan berbagai reward menarik! Let’s join IDZ Creators dengan klik di sini.
