Berkenalan dengan Vika Cokronegoro, Dokter Spesialis Penerbangan asal Indonesia

- Selasa, 15 Juni 2021 | 06:34 WIB
Dokter Spesialis Penerbangan, dr. Vika Cokronegoro. (Istimewa)
Dokter Spesialis Penerbangan, dr. Vika Cokronegoro. (Istimewa)

Dokter yang bertugas menangani pasien di klinik atau rumah sakit di darat sudah biasa kita dengar. Bagaimana dengan dokter penerbangan?

Adalah Vika Cokronegoro, sosok perempuan asal Indonesia yang terjun dalam profesi dokter spesialis penerbangan. Kepada Indozone, Vika menceritakan tentang profesi yang mungkin belum begitu familier di telinga masyarakat.

Vika lulus dari jurusan kedokteran umum di Universitas Tarumanegara pada 2012. Kemudian dia melanjutkan pendidikan kedokteran spesialis penerbangan di Universitas Indonesia pada 2016.

Menurut Vika, dokter penerbangan di Indonesia jumlahnya masih puluhan dan belum banyak karena merupakan program studi yang terbilang baru. Vika menjelaskan, dokter spesialis penerbangan merupakan cabang dari ilmu kedokteran yang mempelajari perubahan fungsi tubuh manusia dalam penerbangan.

"Jadi saat kita terbang ada beberapa risiko penerbangan yang berbeda dengan keadaan di darat, contohnya terbang secara komersial rasanya lebih ngantuk dan capek karena kadar oksigen di dalam penerbangan itu lebih sedikit dibandingkan saat berada di darat," ujarnya saat dihubungi Indozone baru-baru ini.

Kemudian, lanjut Vika, dalam penerbangan perut terasa lebih kembung karena tekanan udara di atas sekitar 20% - 30% lebih kecil daripada tekanan udara di darat. Sehingga sesuai hukum tekanan itu berbanding terbalik dengan volume, maka gas-gas di dalam tubuh akan mengembang dan membuat seseorang merasa lebih kembung, kemudian telinga terasa lebih sakit karena dalam telinga terdapat ruang kosong.

-
Ambulans FlyDoc. (Istimewa)

Tugas Vika sebagai dokter penerbangan adalah mengevakuasi pasien dari satu daerah ke daerah lain, mulai menggunakan air ambulance sampai kapal laut.

Ia juga bertanggung jawab untuk mereview risiko apa yang akan berdampak terhadap kondisi pasien dalam penerbangan dan apakah pasien tersebut boleh terbang atau tidak.

BACA JUGA: Gadis 7 Tahun Pakai Tabungan Buat Pojok 'Peduli & Berbagi' untuk Mereka yang Membutuhkan

"Kalau boleh terbang dengan apa, karena untuk medical evakuasi ada tiga, bisa dengan penerbangan biasa seperti Lion, Batik, Garuda dan dengan air ambulance yaitu satu pesawat yang dikhususkan membawa orang sakit yang di-setting seperti rumah sakit ataupun sesuai kebutuhan pasien yang bisa disetting hingga level ICU," jelas perempuan yang juga CEO FlyDoc ini.

Para dokter penerbangan bertugas di bandara, pelabuhan, dan di tempat-tempat pintu masuk negara untuk menjaga pintu-pintu gerbang negara.

"Salah satu yang kita pelajari tentang penyakit tropic dan infeksi, dan tugas mereka itu adalah untuk menjaga jangan sampai terjadi penularan penyakit baru yang masuk lewat pintu-pintu gerbang itu, apalagi terutama masa covid begini," tandas Vika.

Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Fahmy Fotaleno

Tags

Terkini

Makna dan Kegunaan 7 Sakramen dalam Gereja Katolik

Selasa, 26 Maret 2024 | 08:15 WIB

4 Peran Kerjasama Pendidikan oleh Negara ASEAN

Kamis, 21 Maret 2024 | 18:15 WIB
X