Sidiq Fathoni, warga Kelurahan Karangklesem, Kecamatan Purwokerto Selatan, Kabupaten Banyumas melakukan aksi sosial dengan cara yang tak biasa.
Dia mengumpulkan jelantah dari rumah ke rumah, lalu dijual agar hasilnya bisa untuk membantu warga yang terdampak Covid-19.
Pria yang menjabat sebagai Ketua RW 05 di daerah setempat itu telah melakukan aksi bersama beberapa warga lainnya sejak April 2020 lalu.
"Awalnya masih menggandeng donatur namun sejak akhir bulan Mei 2020, kami menggunakan model sedekah jelantah dan rongsok," ungkap Sidiq dilansir Antara, Kamis (9/9/2021).
Sidiq mengatakan aksi tersebut dilakukan juga untuk mengubah kebiasaan masyarakat yang sering kali membuang jelantah. Namun dengan adanya aksi ini, maka masyarakat bisa memanfaatkan jelantah untuk kegiatan beramal.
Pengumpulan jelantah dilakukan dengan cara membagi-bagikan warga botol yang diperoleh dari tukang rongsok. Botol tersebut dibagi-bagikan kepada warga untuk dijadikan sebagai tempat jelantah.
Setelan jelantah terkumpul, botol tersebut selanjutnya disetorkan ke pengurus Sedekah Jelantah.
"Awalnya, hanya tiga sampai empat jeriken per bulan, masing-masing berkapasitas 18 liter. Namun belakangan bisa mencapai tujuh hingga delapan jeriken per bulan karena warga di luar lingkungan RW 05 juga ikut berpartisipasi," ungkap dia.
Kemudian, jelantah tersebut dijual ke pengepul di daerah Klaten dengan harga Rp100 per jeriken untuk diolah menjadi biodiesel pada salah satu industri di Surabaya. Uang hasil penjualan jelantah dipakai untuk membantu warga yang terdampak Covid-19.
"Saya pastikan semua warga RW 05 yang terkena Covid-19 mendapat bantuan yang nilainya sama persis dengan Jaring Pengaman Sosial Kabupaten Banyumas sebesar Rp200 ribu per orang," ujar dia.
Salah seorang warga RW 05 Kelurahan Karangklesem, Amsiyati mengaku senang dengan adanya kegiatan Sedekah Jelantah, sehingga dia tidak direpotkan dengan keberadaan minyak goreng bekas pakai itu.
"Dengan disetorkan untuk Sedekah Jelantah, selain tidak mengotori lingkungan, juga dapat membantu warga yang terkena Covid-19," katanya.
