Amal Baik Guru Ngaji yang Jasadnya Masih Utuh dan Harum Setelah 17 Tahun Dikubur di Subang

- Senin, 17 Januari 2022 | 17:55 WIB
Warga mengangkat jasad almarhum ustaz Muhya Bin Rudia di Subang. (Tangkapan layar Indozone/Abul Muamar)
Warga mengangkat jasad almarhum ustaz Muhya Bin Rudia di Subang. (Tangkapan layar Indozone/Abul Muamar)

Dalam beberapa jam terakhir, viral sebuah video yang memperlihatkan sejumlah warga sedang mengangkat jasad seseorang dari liang kubur. Setelah dikeluarkan, jasad tersebut masih utuh.

Video tersebut pertama kali diunggah oleh akun Facebook Ahmad Faqot pada Rabu, 12 Januari 2022. Disebutkan dalam unggahan, bahwa jasad tersebut adalah jasad guru ngaji Ajengan bernama Muhya bin Rudia, yang telah meninggal dan dikubur 17 tahun yang lalu di Kampung Cikadu, Kecamatan Tanjungsiang, Kabupaten Subang, Jawa Barat. 

Jasad tersebut dikeluarkan untuk dipindahkan ke tempat lain yang dinilai lebih laik, yakni di kawasan Pasir Naan, Kampung Cikadu.

-
Warga mengangkat jasad almarhum ustaz Muhya Bin Rudia di Subang. (Tangkapan layar Indozone/Abul Muamar)

"Subhanallah....Guru saya di Ajengan, Muhya Bin Rudia sudah 17 Tahun dikuburkan jasadnya, dipindahkan masih utuh. Kampung Cikadu Tanjung Siang Subang Selatan," tulis akun Ahmad Faqot, dikutip Indozone pada Senin (17/1/2022).

Kepada wartawan, Ahmad Faqot membenarkan bahwa video tersebut memang benar adanya. Dia bilang, jasad tersebut adalah almarhum guru ngajinya yang tinggal di Desa Tanjungsiang, Kecamatan Tanjungsiang dan meninggal pada tahun 2004 silam.

"Tiga tahun saya belajar ngaji sama beliau," ujar Faqot.

-
Warga mengangkat jasad almarhum ustaz Muhya Bin Rudia di Subang. (Tangkapan layar Indozone/Abul Muamar)

Menurut Faqot, pemindahan jasad guru ngajinya dilakukan atas inisiatif warga setempat pada Minggu (9/1/2022), karena kuburannya yang saat ini berada di dekat peternakan kambing.

Di tempat yang baru, kuburan guru ngajinya itu akan ditempatkan di dekat kuburan sejumlah sufi.

Dalam video terlihat, jasad guru ngaji itu dibungkus dengan kain kafan dan isinya masih padat. Para pemindah jasad terdengar melantunkan salawat dan takbir.

Menurut salah seorang warga yang ikut memindahkan jasadnya, jasad almarhum Ustaz Muhya masih awet. Kulit dan tulangnya masih utuh dan menyatu, kering, tidak bau, dan justru harum. Hal ini tentu tidak lazim jika dibandingkan dengan jasad manusia pada umumnya yang sudah akan membusuk hanya dalam hitungan beberapa bulan.

-
Warga mengangkat jasad almarhum ustaz Muhya Bin Rudia di Subang. (Tangkapan layar Indozone/Abul Muamar)

"Jasadnya gak bau. Harum malah," ujarnya.

Semasa hidupnya, Ustaz Muhya dikenal sebagai sosok yang baik dan suka menolong. Ia melakoni hidup ala sufi, menjauhkan dirinya dari kenikmatan duniawi. Salah satunya, ia pernah menolak menjadi pegawai negeri sipil dan memilih mengajar mengaji.

Artikel Menarik Lainnya:


 

Editor: Administrator

Tags

Terkini

3 Ayat Alkitab Tentang Masa Depan

Selasa, 16 April 2024 | 17:00 WIB
X