Sebagai Penanda Status Sosial, Baju Cheongsam Sering Dikenakan saat Perayaan Imlek

- Selasa, 18 Januari 2022 | 16:01 WIB
Cheongsam, baju tradisional China. (freepik)
Cheongsam, baju tradisional China. (freepik)

Baju Cheongsam atau yang dikenal dengan sebutan qipao merupakan salah satu jenis busana tradisional perempuan China yang dibuat pada tahun 1920.

Cheongsam sangat populer di tahun 1920-an, di mana para selebriti dan masyarakat kelas atas di China banyak yang menggunakan busana ini. Pada tahun yang sama Cheongsam menandakan pembebasan wanita Tiongkok dari masa lalu tradisional.

Cheongsam yang sudah ada sejak abad ke-17 selama pemerintahan  Manchu, dianggap sebagai penandaan status sosial masyarakat Manchu.

Cheongsam yang awalnya hanya ada empat warna yakni kuning, putih, merah dan biru. Memiliki makna yang akan mewakili setiap kelompok. Itu artinya tidak semua orang bisa memilih baju Cheongsam warna apa saja yang bisa digunakan, tapi harus disesuaikan.

Baca juga: Jokowi Kenakan Cheongsam Saat Hadir di Perayaan Imlek Nasional

Tapi, pada tahun 1960-an hingga 1970-an, Cheongsam tidak lagi populer. Para desainer Hong Kong mulai membuat desain yang lebih modern untuk mengikuti zaman.

Selain Cheongsam, ada juga baju Changshan, busana ini khusus untuk para pria ethnis Tionghoa. Dulunya baju ini banyak digunakan pria saat menghadiri beberapa acara tertentu.

Melekatnya pakaian ini dengan budaya China, tak heran kalau sampai saat ini baju Cheongsam dan Changshan masih banyak digunakan ethnis Tionghoa saat merayakan Imlek.

Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Administrator

Tags

Terkini

Makna dan Kegunaan 7 Sakramen dalam Gereja Katolik

Selasa, 26 Maret 2024 | 08:15 WIB

4 Peran Kerjasama Pendidikan oleh Negara ASEAN

Kamis, 21 Maret 2024 | 18:15 WIB
X