Viral di Medsos! Polisi Cirebon Sukses Bisnis Hidroponik, Pembeli Bisa Petik Sayur Sendiri

- Rabu, 21 Desember 2022 | 13:52 WIB
Bisnis hidroponik ternyata menjanjikan (Z Creators/Baihaqi)
Bisnis hidroponik ternyata menjanjikan (Z Creators/Baihaqi)

Seiring dengan berlalunya pandemi Covid-19, aktivitas masyarakat di tanah air juga kembali berjalan normal. Aktivitas sosial yang dapat mendulang pundi-pundi rupiah pun mulai dijalankan tanpa adanya pembatasan. Salah satu yang memanfaatkan geliat masyarakat pascapandemi Covid-19 adalah Nugrah Triadi, warga Kecamatan Kedawung, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat. 

Memanfaatkan keterbatasan ruang di belakang rumahnya, Triadi bersama istrinya memutuskan untuk bercocok tanam hidroponik. Di lahan seluas 600 meter persegi, Triadi juga membangkitkan ruang-ruang kosong di dalam rumah kaca. Di lokasi itu ia juga menanam sayuran seperti kangkung, pakcoy, tomat, selada, kajimo, dan sawi.

-
Triadi memanfaatkan lahan kosong jadi lahan hidroponik (Z Creators/Baihaqi)

Triadi yang merupakan perwira Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri) ini mengaku awalnya khawatir dengan kondisi yang semakin panas dan berkurangnya Ruang Terbuka Hijau (RTH) di Kota Cirebon.

Sejauh mata memandang, ia juga menemukan banyak rumah tanpa tanaman. Menurutnya, pembangunan industri manufaktur juga tampaknya turut andil dalam kekeringan di kawasan tempat tinggalnya. Selain itu, deru mesin kendaraan industri besar terdengar jelas di sekitar taman hidroponik.

Karena rasa khawatir dan berawal dari hobi bercocok tanam, ia memutuskan untuk merambah bisnis pasar sayur budidaya pada Desember 2020 lalu. Berbeda dengan tempat lain, di tempat hidroponik milik Triadi ini pelanggan bisa memetik sendiri sayuran yang diinginkan.

“Setelah sayuran dipetik sendiri, sayuran langsung dibersihkan, ditimbang dan dibayar,” ucap Triadi, Senin (19/12/2022).

-
Griya Hidroponik, pembeli bisa petik sayur sendiri (Z Creators/Baihaqi)

Harga yang ditawarkan untuk setiap sayur mulai dari harga Rp7 ribu hingga Rp15 ribu untuk ukuran 250 gram. Kebun bernama Griya Hidroponik ini buka setiap hari mulai jam 07.00 WIB hingga 17.00 WIB. 

Trihadi juga mengatakan tanaman hidroponik memiliki keunggulan dibanding tanaman konvensional lainnya. Hal ini karena tanaman ini dipupuk dengan pupuk organik dan enggak menggunakan pestisida.

Musim tanam semua sayuran bervariasi dari 14 hingga 30 hari. Triadi juga mengaku mendirikan 12.000 lubang untuk memenuhi kebutuhan pecinta sayuran organik di Kota Cirebon.

-
Pembeli bisa memetik sayuran sendiri (Z Creators/Baihaqi)

Setiap minggunya, Triadi juga meluncurkan program "Jumat Berkah". Ia membagikan sayuran secara gratis untuk warga dengan bantuan anggota Bhabinkamtibmas.

“Ini bukan hanya tentang keuntungan, ini tentang apa yang akan menguntungkan banyak orang dari budidaya ini,” katanya.

Griya Hidroponik enggak hanya menawarkan wisata petik sayur, tetapi juga berbagai makanan sehat bagi pengunjung. Semua bahan baku berasal dari rumah kaca dan beberapa bahan pilihan lainnya.

Ada beberapa pilihan menu antara lain Tintin Juice (daun mint + leci), Red Popeye (semangka + bayam merah), dan Green Lantern (pakcoy + nanas). Setelah itu, griya ini juga menawarkan salad, nasi campur dan daging sapi, serta bawang putih. 

Baca Juga: Resto Ini Sajikan Makanan Sehat dari Kebun Hidroponik, Cocok Buat yang Lagi Diet!

Halaman:

Editor: Administrator

Tags

Terkini

Makna dan Kegunaan 7 Sakramen dalam Gereja Katolik

Selasa, 26 Maret 2024 | 08:15 WIB

4 Peran Kerjasama Pendidikan oleh Negara ASEAN

Kamis, 21 Maret 2024 | 18:15 WIB
X