Kisah Pilu Buruh Asal Grobogan yang Viral Karena Upah Lemburnya Tidak Dibayar

- Minggu, 5 Februari 2023 | 17:30 WIB
Erma, buruh asal Grobogan yang viral karena protes terkait lembur tidak dibayar. (Instagram/@tante.rempong.official)
Erma, buruh asal Grobogan yang viral karena protes terkait lembur tidak dibayar. (Instagram/@tante.rempong.official)

Beberapa waktu lalu, viral seorang buruh di Grobogan yang melakukan protes kepada PT SAI. Dalam video tersebut, ia berdebat dengan tenaga kerja asing (TKA) asal India bernama Shanji terkait upah lembur.

Video yang berdurasi dua menit itu lalu ramai tersebar di berbagai media sosial hingga memicu reaksi dari warganet. Sementara itu, pihak TKA pun telah meminta maaf dan dilaporkan akan dipanggil oleh Polres Grobogan.

Setelah pabrik tersebut dilaporkan dan didatangi oleh Dinas Ketenagakerjaan dan Transmigrasi (Disnakertrans) Jawa Tengah, pihak PT SAI menyebut jika ada kekeliruan pendataan terkait lembur para pekerjanya. Hal itu menyebabkan data lembur sebagian buruh tidak tercatat.

Baca Juga: Niat Hati Ingin Tunjukkin Jatah Makan Lembur, Buruh Pabrik Ini Malah Tuai Kritikan

Usai viral di jagat maya, Erma Oktavia -salah seorang buruh yang aksi protesnya viral di media sosial- mengatakan jika banyak rekannya yang berterima kasih. Sebab, ia sudah berani menyuarakan protesnya terkait perjuangan hak para pekerja buruh pabrik.

"Bahkan, di video saya yang viral itu banyak yang berterima kasih ke saya karena udah bantu hak kita untuk memperjuangkan hak kita," kata Erma kepada media.

Dirinya juga mengungkapkan jika kesehatan karyawan jauh lebih penting daripada efisiensi bekerja. Sebab, Erma dan rekannya merasa sangat keberatan dengan jam lembur yang diperoleh namun datanya tidak masuk ke Surat Perintah Lembur (SPL).

"Efisiensi penting, bapak. Tapi kesehatan karyawan itu juga jauh lebih penting," ungkap Erma.

"Banyak juga karyawan yang tidak kuat karena kerjanya seperti itu. Disuruh kerja lembur, bilangnya lembur tapi gak ada SPL, gak ada tanda tangan," imbuhnya kemudian.

Bahkan karena jam lembur tersebut, Erma sempat bertengkar dengan sang suami. Penyebabnya adalah karena jam lembur yang dikerjakan sangat sia-sia.

"Karena semenjak itu, saya berantem sama suami. Sama suami berantem terkait jam pulang kerja yang sangat larut, ngapain padahal gak dibayar, gitu. Lembur iya, dibayar enggak," tukas Erma.

Erma juga mempertanyakan terkait sistem jam simpan yang diterapkan oleh perusahaan. Dimana, jam simpan itu boleh diambil kapan saja oleh para pekerjanya. Namun ternyata, mereka semua malah dipersulit.

"Alasannya pekerjaan itu punya sistem simpan jam. Simpan jam, dimana jam yang disimpan itu boleh diambil kapan saja. Tapi kenyataannya mereka (pekerja) yang ingin mengambil itu saja susah pak, dipersulit," terangnya.

Erma pun membeberkan bahwa perusahaan tempatnya bekerja sangat minim ketidakadilan. Dimana, jabatan yang lebih tinggi yakni supervisor, tidak dipersulit perihal pembayaran gaji lembur.

Halaman:

Editor: Administrator

Tags

Terkini

3 Ayat Alkitab Tentang Masa Depan

Selasa, 16 April 2024 | 17:00 WIB

5 Contoh Hak Siswa di Sekolah yang Kamu Harus Tau!

Kamis, 11 April 2024 | 09:10 WIB
X