Sri Lanka dilaporkan telah membuka kembali perbatasan internasionalnya untuk turis mancanegara mulai 21 Januari 2021.
Hal tersebut sebagaimana diwartakan CNN Travel, berdasarkan pengumuman dari Menteri Pariwisata Sri Lanka, Prasanna Ranatunga, dalam konferensi pers.
"Sekitar 3 juta orang di Sri Lanka bermata pencaharian dari sektor pariwisata, jadi kami harus mempertanggungjawabkan kebutuhan warga kami yang bergantung dengan industri ini," ungkap Prasanna kepada wartawan.
Tidak seperti negara-negara Hong Kong dan Australia, peraturan Sri Lanka sedikit lebih longgar dengan menciptakan 'bio bubble'.
Kebijakan ini memberi pengunjung kebebasan yang relatif luas untuk bepergian di dalam negeri sambil tetap mematuhi protokol kesehatan.
Para turis yang menginap di hotel diberi kebebasan sehingga mereka dapat menggunakan fasilitas seperti kolam renang, pusat kebugaran, salon dan restoran.
Wisatawan juga dapat meninggalkan hotel selama karantina untuk pergi jalan-jalan, asalkan berhati-hati.
Sekitar 12 situs sejarah dan atraksi pariwisata juga terbuka untuk pengunjung asing tapi disertai dengan aturan protokol kesehatan yang ketat.
