International Airlines Group dilaporkan telah melaporkan kerugian operasional sebesar 967 juta Euro untuk kuartal kedua. Angka itu merupakan peningkatan dari kerugian sebesar 2,2 miliar Euro yang terlihat pada periode yang sama tahun lalu. Dengan demikian, kerugian operasional yang dilaporkan untuk paruh 2021 adalah 2 miliar Euro.
Angka itu terus dipengaruhi oleh pandemi COVID-19, bersama dengan pembatasan pemerintah dan persyaratan karantina. IAG sendiri mengatakan saat ini harapkan untuk terbang sekitar 45% dari kapasitas 2019 pada kuartal ketiga. Tetapi, ini tetap tidak pasti dan tunduk pada tinjauan berkelanjutan. Melihat hal itu, Kepala Eksekutif IAG yaitu Luis Gallego memberi komentarnya.
“Dalam jangka pendek, fokus kami adalah memastikan kesiapan operasional kami, jadi kami memiliki fleksibilitas untuk memanfaatkan lingkungan di mana ada bukti permintaan terpendam yang meluas ketika pembatasan perjalanan dicabut." ungkapnya.
“Hal ini tercermin dalam hasil Iberia dan Vueling" jelasnya.
“Mereka adalah pemain terbaik dalam grup pada kuartal kedua yang mencerminkan pasar domestik Amerika Latin dan Spanyol yang lebih kuat yang didorong oleh lebih sedikit pembatasan perjalanan." lanjutnya.
“Kami tahu bahwa pemulihan akan tidak merata, tetapi kami siap memanfaatkan lonjakan permintaan perjalanan udara sejalan dengan meningkatnya tingkat vaksinasi.” katanya.
“Kami menyambut baik pengumuman baru-baru ini bahwa pelancong yang divaksinasi sepenuhnya dari negara-negara kuning di UE dan AS tidak lagi harus dikarantina saat tiba di Inggris." tuturnya.
“Kami melihat ini sebagai langkah pertama yang penting dalam membuka kembali koridor perjalanan transatlantik sepenuhnya.” jelasnya.
Mengingat ketidakpastian waktu pencabutan pembatasan akan perjalanan pemerintah dan dampak serta durasi COVID-19 yang berkelanjutan, IAG mengatakan tidak berada dalam posisi untuk memberikan panduan untuk 2021.
