Wisman NTT Meningkat di 2020, Saatnya Warga Belajar Bahasa Asing

- Senin, 20 Januari 2020 | 18:00 WIB
Pulau Padar, NTT (Pexels/Stijn Dijkstra)
Pulau Padar, NTT (Pexels/Stijn Dijkstra)

Nusa Tenggara Timur (NTT) digambarkan sebagai rumah bagi pantai-pantai eksotis yang belum terjamah dengan pemandangan menyelam terbaik di Indonesia. Diprediksi, destinasi seperti Kepulauan Alor, Pulau Komodo, Pulau Rinca dan wilayah lainnya akan ramai dikunjungi wisatawan asing pada 2020.

Sebagai destinasi wisata yang paling direkomendasikan di seluruh dunia, NTT memiliki banyak tugas untuk menyambut gelombang wisatawan pada tahun 2020. Salah satunya adalah kemampuan bahasa asing, seperti bahasa Inggris. 

Dikutip dari UNWTO, kemampuan bahasa Inggris menjadi salah satu faktor yang memengaruhi jumlah wisatawan dalam menciptakan pariwisata berkelanjutan. Lantas, langkah apa yang harus dilakukan agar warga NTT siap menyambut kedatangan wisatawan mancanegara (wisman) 2020?

-
Ilustrasi pantai NTT (Pexels/VisionPic .net)

Kepala Sekolah SMAN 1 Waingapu, Putu Gede mengatakan, untuk meningkatkan kemampuan bahasa asing warga NTT, saat ini harus fokus kepada siswa-siswi sekolah terlebih dahulu yang akan menjadi generasi penerus. Riset program Damaya (inisiatif BAKTI Kominfo), menemukan mayoritas siswa baik di kabupaten Sabu Raijua, dan Sumba Timur masih tergolong ke dalam level beginner

“Artinya siswa sudah memiliki basis pengetahuan dalam Bahasa Inggris namun masih lemah dalam mengembangkannya ke dalam sebuah kalimat ataupun percakapan. Siswa yang tergolong ke dalam kategori High Intermediate masih tergolong sangat rendah di mana hanya 0,5% saja,” ucap Waingapu melalui siaran pers yang diterima Indozone.

Untuk mendukung keberlangsungan arus gelombang wisatawan sepanjang 2020 di NTT, Tomy Yunus, CEO Cakap menyarankan warga NTT mulai aktif belajar bahasa asing lewat internet. Dengan hadirnya internet, semua orang memiliki kesempatan yang sama dalam meningkatkan skill diri dalam berbahasa, serta bermanfaat bagi lingkungan sekitar.

“Kami telah menyelenggarakan digital assessment di kabupaten Sabu Raijua dan Kabupaten Sumba Timur, Provinsi Nusa Tenggara Timur menggunakan standarisasi CEFR (The Common European Framework or Reference for Languages). Kegiatan ini dilakukan secara daring melalui ruang belajar digital dalam sebuah kelas online yang diisi oleh guru bahasa Inggris asing (ESL Teacher). Jadi melalui internet semua warga NTT bisa belajar berbahasa Inggris kapan saja dan dimana saja," papar Tomy Yunus saat dihubungi Indozone, Senin (20/1/2020).

Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Administrator

Tags

Rekomendasi

Terkini

15 Negara Terkecil di Dunia yang Layak Dijelajahi

Kamis, 28 Maret 2024 | 06:20 WIB
X