Pemerintah Sydney Naikkan Denda ke Masyarakat yang Langgar Lockdown

- Minggu, 15 Agustus 2021 | 11:58 WIB
Sydney, Australia. (photo/Ilustrasi/Pexels/Patrick McLachlan)
Sydney, Australia. (photo/Ilustrasi/Pexels/Patrick McLachlan)

Sydney dilaporkan meningkatkan denda untuk para pelanggar lockdown baru-baru ini. Kini, denda itu mencapai Rp50 jutaan. Untuk saat ini, Sydney sedang hadapi lonjakan kasus COVID-19. Siapapun yang melanggar perintah tinggal di rumah ataupun berbohong soal penelusuran kontak akan terancam denda.

Melansir REUTERS, sebelumnya siapapun yang langgar perintah karantina akan didenda AUD 1000 atau Rp10,5 juta. Kini, warga yang melanggar aturan lockdown di Sydney dan daerah lain di New South Wales atau NSW harus bayar denda maksimal AUD 5.000 atau Rp52,9 juta. Melihat hal itu, PM dari New South Wales yaitu Gladys Berejiklian memberikan komentarnya.

"Kita harus menerima bahwa ini adalah situasi terburuk di New South Wales sejak hari pertama. Dan sayangnya, akibat dari itu, juga menjadi situasi terburuk di Australia," ungkap Perdana Menteri NSW Gladys Berejiklian.

Kasus penularan COVID-19 lokal mencapai rekor 466 dalam 24 jam, telah melampaui rekor 390 kasus yang tercatat pada 13 Agustus. Empat kematian pun dilaporkan pada Sabtu, sehingga selama wabah totalnya untuk saat ini menjadi 42.

Diprediksi, Sydney bakal semakin sulit mengakhiri lockdown sembilan pekan pada 28 Agustus sesuai rencana, meski pemerintah Sydney juga sedang menggeber vaksinasi. 

Ratusan petugas keamanan tambahan akan dikerahkan pekan depan ke Sydney untuk bantu tegakkan aturan lockdown, karena otoritas khawatir penyebaran dari virus ke sejumlah kota di daerah. Perintah untuk menetap di rumah juga akan diterapkan pada Sabtu di daerah-daerah yang saat ini tidak jalani lockdown. 

"Denda tersebut adalah denda terbesar yang pernah saya lihat dan kami akan menerapkannya mulai hari ini," ungkap komisaris Mick Fueler di kepolisian NSW.

Dia juga mengatakan warga yang membawa keluar berlibur ke tempat lain juga masuk ke dalam daftar pelanggaran, ataupun perbaikan mendesak di rumah kedua.

Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Administrator

Tags

Rekomendasi

Terkini

7 Tips Memilih Hotel untuk Liburan Bersama Keluarga

Minggu, 14 April 2024 | 13:10 WIB
X