Beberapa waktu lalu, Taliban kembali menguasai Afghanistan dan membuat sejumlah ulah di negara tersebut. Kini, mereka kembali menjadi perbincangan publik setelah terlihat berada di lembah Buddha Bamiyan yang berada di Provinsi Bamiyan.
Mengutip AFP, sejumlah monumen di Provinsi Bamiyan sendiri telah berdiri selama 1.500 tahun. Hanya saja, peninggalannya telah dihancurkan oleh pasukan Taliban pada 2001 lalu.
Seorang anggota muda dari Taliban, Saifurrahman Mohammandi menyadari kecaman itu saat ditanya tentang ide penghancuran patung Buddha yang bersejarah itu. Melihat hal itu, dia memberi komentarnya.
"Yah, saya tidak bisa berkomentar banyak. Saya masih sangat muda. Jika mereka melakukannya, Imarah Islam pasti punya alasan. Tapi yang pasti sekarang kami berkomitmen untuk melindungi warisan sejarah negara kami," ungkapnya.
"Saya mengonfirmasi bahwa penjarahan memang terjadi, tapi itu terjadi sebelum kedatangan kami. Kami sedang menyelidiki dan kami berusaha untuk mendapatkan mereka kembali," jelasnya.
Lembah Bamiyan sendiri berada di jantung Pegunungan Hindu Kush dan menjadi lokasi paling barat dari penyebaran agama Buddha. Lokasi tersebut menjadi persilangan antara Persia, China, Turki, dan Yunani selama berabad-abad.
Meski demikian, pemerintahan baru Taliban dilaporkan bersikeras ingin melindungi warisan arkeologis tersebut. Dengan ekonomi negara yang terguncang, Taliban disebut oleh Direktur Delegasi Arkeologi Prancis Philippe Marquis dilaporkan telah menyadari bahwa usaha untuk melindungi warisan akan memberikan pendapatan rutin.
